Sama seperti rupiah atau dolar, bitcoin adalah mata uang. Namun mata uang ini hanya tersedia di dunia digital. Bitcoin adalah implementasi pertama dari konsep uang kripto di mana kontrol, penerbitan, dan transaksi uangnya diatur oleh algoritma kriptografi yang diciptakan penemunya. Pencipta bitcoin sendiri hingga kini masih simpang siur. Awalnya diberitakan penciptanya adalah seorang programmer bernama Satoshi Nakamoto. Tetapi setelah ditelusuri, belum ada bukti nyata bahwa ia adalah pencipta mata uang yang sedang tersohor ini.
Ada beberapa keuntungan bertransaksi menggunakan bitcoin. Pertama, transaksi bisa dilakukan oleh siapa saja karena bersifat anonim. Kedua, transfer bisa dilakukan secara instan, secara peer to peer ke mana saja. Ketiga, sebagai mata uang digital, bitcoin tidak memerlukan perantara seperti bank. Hal ini membuat pemilik bitcoin tidak perlu mengeluarkan biaya administrasi ketika melakukan transaksi. Keempat, mata uang ini tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah mana pun sehingga kondisi ekonomi atau politik tidak berdampak pada naik turunnya nilai tukar.
Bagaimana cara mendapatkan bitcoin?
Selain membeli, bitcoin dapat diperoleh dengan cara menambang. Caranya, selesaikan rumus matematika kompleks untuk menemukan blok baru bitcoin. Dulu si penemu menghadiahi para miner yang menemukan blok tersebut dengan 50 bitcoin. Namun saat ini, jumlah tersebut berkurang seiring dengan bertambahnya sirkulasi bitcoin. Untuk mencegah inflasi, sistem telah memastikan bahwa maksimal bitcoin yang beredar di dunia ini hanya 21 juta bitcoin.
Jika tidak ada bank, di mana bitcoin disimpan?
Bitcoin yang Anda dapatkan selanjutnya disimpan dalam suatu aplikasi dompet digital yang dapat diintegrasikan pada sistem cloud, flashdisc, maupun komputer lokal Anda. Dompet digital ini tidak dilengkapi dengan asuransi, sehingga jika dompet ini terserang virus atau Anda tidak sengaja menghapusnya, tidak akan ada yang memberikan tanggungan. Kendati Bank Indonesia telah mengeluarkan pernyataan bahwa bitcoin bukan alat tukar yang sah, sudah ada beberapa pihak yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran. Bitcoin juga dapat ditukar dengan mata uang resmi sesuai nilai tukarnya pada saat itu. Pada pertengahan Maret 2014, nilai tukar 1 bitcoin terhadap rupiah tercatat sekitar tujuh juta rupiah. Luar biasa!
Amankah memiliki bitcoin?
Memiliki uang yang tidak pernah Anda lihat wujudnya dan disimpan dalam sebuah dompet di dunia maya yang bisa diakses dari mana saja selama ada koneksi internet, mungkin membuat Anda was-was. Mungkin saja sistem penyimpanannya begitu mudah ditembus orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang komputer lebih canggih dari Anda. Tetapi seperti dikutip dari www.bitcoin.co.id, sebuah situs perdagangan bitcoin di Indonesia, sistem keamanan bitcoin telah ditinjau oleh berbagai kalangan sebagai tanpa cacat. Setiap data transaksi masa lampau tersimpan di semua peer di seluruh jaringan dan harus berurutan. Kemudian setiap transaksi baru juga akan diverifikasi sebelum dinyatakan valid. Tapi, sebagai sebuah bentuk investasi, faktor risiko tentunya tetap ada. Bank konvesional juga tidak luput dari pencurian, bukan?
Dapatkah bitcoin disimpan sebagai bentuk investasi?
Disarankan kepemilikan bitcoin digunakan sebagai investasi. “Tapi anggap saja ini sebagai barang koleksi yang punya nilai investasi karena ada nilainya,” ujarnya. Bitcoin memiliki, menurut Eko, karena tiga alasan. Pertama, kelangkaan. Dengan hanya 21 juta bitcoin yang beredar di dunia, maka jika permintaan meningkat, harganya akan ikut naik. Kedua, ada pasar yang terus meminta dan mencari keberadaan bitcoin. Ketiga, ada komunitas yang tersebar di seluruh dunia telah menyepakati bahwa mata uang ini memiliki nilai. Pertanyaan pamungkasnya adalah apakah Anda tertarik memiliki bitcoin? Jawabannya merupakan pilihan pribadi Anda sendiri.
Ada beberapa keuntungan bertransaksi menggunakan bitcoin. Pertama, transaksi bisa dilakukan oleh siapa saja karena bersifat anonim. Kedua, transfer bisa dilakukan secara instan, secara peer to peer ke mana saja. Ketiga, sebagai mata uang digital, bitcoin tidak memerlukan perantara seperti bank. Hal ini membuat pemilik bitcoin tidak perlu mengeluarkan biaya administrasi ketika melakukan transaksi. Keempat, mata uang ini tidak dikontrol oleh lembaga atau pemerintah mana pun sehingga kondisi ekonomi atau politik tidak berdampak pada naik turunnya nilai tukar.
Bagaimana cara mendapatkan bitcoin?
Selain membeli, bitcoin dapat diperoleh dengan cara menambang. Caranya, selesaikan rumus matematika kompleks untuk menemukan blok baru bitcoin. Dulu si penemu menghadiahi para miner yang menemukan blok tersebut dengan 50 bitcoin. Namun saat ini, jumlah tersebut berkurang seiring dengan bertambahnya sirkulasi bitcoin. Untuk mencegah inflasi, sistem telah memastikan bahwa maksimal bitcoin yang beredar di dunia ini hanya 21 juta bitcoin.
Jika tidak ada bank, di mana bitcoin disimpan?
Bitcoin yang Anda dapatkan selanjutnya disimpan dalam suatu aplikasi dompet digital yang dapat diintegrasikan pada sistem cloud, flashdisc, maupun komputer lokal Anda. Dompet digital ini tidak dilengkapi dengan asuransi, sehingga jika dompet ini terserang virus atau Anda tidak sengaja menghapusnya, tidak akan ada yang memberikan tanggungan. Kendati Bank Indonesia telah mengeluarkan pernyataan bahwa bitcoin bukan alat tukar yang sah, sudah ada beberapa pihak yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran. Bitcoin juga dapat ditukar dengan mata uang resmi sesuai nilai tukarnya pada saat itu. Pada pertengahan Maret 2014, nilai tukar 1 bitcoin terhadap rupiah tercatat sekitar tujuh juta rupiah. Luar biasa!
Amankah memiliki bitcoin?
Memiliki uang yang tidak pernah Anda lihat wujudnya dan disimpan dalam sebuah dompet di dunia maya yang bisa diakses dari mana saja selama ada koneksi internet, mungkin membuat Anda was-was. Mungkin saja sistem penyimpanannya begitu mudah ditembus orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang komputer lebih canggih dari Anda. Tetapi seperti dikutip dari www.bitcoin.co.id, sebuah situs perdagangan bitcoin di Indonesia, sistem keamanan bitcoin telah ditinjau oleh berbagai kalangan sebagai tanpa cacat. Setiap data transaksi masa lampau tersimpan di semua peer di seluruh jaringan dan harus berurutan. Kemudian setiap transaksi baru juga akan diverifikasi sebelum dinyatakan valid. Tapi, sebagai sebuah bentuk investasi, faktor risiko tentunya tetap ada. Bank konvesional juga tidak luput dari pencurian, bukan?
Dapatkah bitcoin disimpan sebagai bentuk investasi?
Disarankan kepemilikan bitcoin digunakan sebagai investasi. “Tapi anggap saja ini sebagai barang koleksi yang punya nilai investasi karena ada nilainya,” ujarnya. Bitcoin memiliki, menurut Eko, karena tiga alasan. Pertama, kelangkaan. Dengan hanya 21 juta bitcoin yang beredar di dunia, maka jika permintaan meningkat, harganya akan ikut naik. Kedua, ada pasar yang terus meminta dan mencari keberadaan bitcoin. Ketiga, ada komunitas yang tersebar di seluruh dunia telah menyepakati bahwa mata uang ini memiliki nilai. Pertanyaan pamungkasnya adalah apakah Anda tertarik memiliki bitcoin? Jawabannya merupakan pilihan pribadi Anda sendiri.
Nofi Firman
Konsultan: Eko Endarto, RFA dari Finansia Consulting