Lima belas tahun lalu saya pernah datang ke Roma dalam rangka tugas kantor dan mampir ke Fontana di Trevi. Saat itu saya melempar 3 koin ke kolam sambil make a wish agar suatu hari nanti bisa kembali ke Roma. Percaya atau tidak, ternyata kini saya benar-benar kembali ke kota nan romantis ini –bersama suami pula.
Rasanya inilah kolam air mancur paling terkenal di dunia. Pada tahun 19 SM, pemerintah Romawi membangun (salah satu) sumber air di wilayah Trevi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Roma. Pada 1629, Paus Urban VIII yang melihat unsur dramatis pada kolam air mancur ini, mengusulkan sebuah renovasi besar-besaran. Kolam air mancur itu lantas dibangun ulang dalam gaya Baroque setinggi 26,3 meter dan lebar 49,15 meter. Tapi tak ada yang tahu persis sejak kapan dan dari mana mitos melempar 3 koin ke kolam tersebut berasal dan mulai beredar.
Yang jelas, Fontana di Trevi telah menginspirasi banyak komposisi musik, karya sastra, dan film. Salah satunya film Roman Holiday (1963) yang dibintangi Audrey Hepburn dan Gregory Peck, dan berhasil melambungkan theme song-nya, Three Coins in the Fountain.
Saya sengaja datang ke sana selepas senja, karena kata orang pemandangannya lebih dramatis akibat permainan lampu. Ternyata bukan hanya cantik, tapi juga romantis. Saya melihat banyak pasangan terpancing untuk berciuman di depan kolam. Selain melempar koin saya sendiri, saya juga membawa bekal titipan koin dari teman-teman kantor. Di tengah banyak orang, saya lantas melempar koin-koin itu ke kolam sambil berteriak-teriak sendiri: “Ini koin titipan Monik! Dua kepingin ke Roma sama pacarnya.” “Ini punya Shinta! Selain ke Roma, dia juga kepingin ke Spanyol!” (meskipun sepertinya wish ini ke luar dari pakem).