Utari bekerja sama dengan lima wanita, semuanya 20-an tahun lebih muda. Tanpa sadar, seringkali timbul nalurinya untuk bersikap sebagai ‘ibu’ bagi mereka. Tapi suatu kali ia sadar, sikap itu sebaiknya tidak dipelihara. Rekannya, Yani, bercerita bahwa kliennya yang berusia ‘kepala 5’ memperkenalkannya dalam rapat penting dengan berkata, “Ini Yani, dari perusahaan anu yang bekerja sama dengan kita dalam proyek ini. Sekalipun masih muda, ia cerdas, lho.” Menurut Yani, “Aku merasa dilecehkan dan sakit hati. Mendadak ia kelihatan jauh lebih tua dari usianya. Dasar nenek.”
Kita mungkin juga sering tidak sadar mengeluarkan ungkapan ‘mematikan’ (bagi diri sendiri) seperti, “Sekarang kalian enak. Dulu, mana ada program Word yang bisa cut and paste. Kami heboh dengan mesin tik, tip-ex, gunting, kertas.” Di telinga anak muda yang seumur hidup belum pernah memakai mesin tik, kita jadi barang antik.
Pantangan lain: menunjukkan sikap lelah, bosan, dan putus asa. Marini, 52 tahun, suatu saat rapat dengan rekan-rekan gurunya. Ketika ada yang menyarankan untuk memulai suatu proyek yang sulit, seorang guru senior mematahkan ide itu. “Kami sudah mencobanya 20 tahun lalu tapi tidak berhasil.” Para guru muda langsung menggerutu, “Kalau begitu minggir saja, supaya kami bisa melakukannya.”
Kita mungkin juga sering tidak sadar mengeluarkan ungkapan ‘mematikan’ (bagi diri sendiri) seperti, “Sekarang kalian enak. Dulu, mana ada program Word yang bisa cut and paste. Kami heboh dengan mesin tik, tip-ex, gunting, kertas.” Di telinga anak muda yang seumur hidup belum pernah memakai mesin tik, kita jadi barang antik.
Pantangan lain: menunjukkan sikap lelah, bosan, dan putus asa. Marini, 52 tahun, suatu saat rapat dengan rekan-rekan gurunya. Ketika ada yang menyarankan untuk memulai suatu proyek yang sulit, seorang guru senior mematahkan ide itu. “Kami sudah mencobanya 20 tahun lalu tapi tidak berhasil.” Para guru muda langsung menggerutu, “Kalau begitu minggir saja, supaya kami bisa melakukannya.”