Apakah Asuransi Syariah?
Sebenarnya asuransi syariah sudah ada di Indonesia sejak 1994, tapi gaungnya baru terdengar dua tahun setelahnya. “Asuransi jenis ini memang kalah pamor dibanding dengan perbankan syariah. Padahal kalau orang tahu, pasti akan tertarik karena tidak ada dana yang akan hangus. Pasalnya, sosialisasinya tak sebagus perbankan syariah,” tambah Syakir.
Pada intinya, asuransi syariah sama dengan perbankan syariah, yaitu menggalang dana dari nasabah dan kemudian dikelola sesuai dengan syariah Islam. Sistem paling umum di asuransi syariah juga mirip dengan sistem di lembaga perbankan syariah, yaitu bagi hasil. Asuransi syariah pun tidak mengenal bunga seperti asuransi konvensional. Penempatan dana nasabah peserta asuransi syariah pun jelas dan tidak ditanamkan pada bisnis yang dilarang agama, seperti perjudian atau yang keabsahannya diragukan. Berarti asuransi syariah menjamin dana yang disimpan maupun didapat halal.
Skema hubungan si penanggung (perusahaan) dan tertanggung (nasabah) dalam asuransi syariah pun berbeda dengan asuransi konvensional. Jika asuransi konvensional skemanya adalah transfer risiko (risk transfer), di asuransi syariah sistemnya berbagi risiko (risk sharing). Inti hubungan penanggung dan tertanggung adalah tolong- menolong, bukan pemindahan risiko dari peserta asuransi kepada perusahaan asuransi.
Sistem bagi hasil membuat peserta asuransi akan mendapatkan pembagian keuntungan dari hasil usaha yang dikembangkan perusahaan. Lantas bagaimana kalau perusahaan rugi? Tak perlu takut, sebab peserta asuransi tak perlu ikut menanggung. Perusahaan asuransi memang harus berani menanggung risiko dalam bisnisnya. Jadi peserta asuransi tak perlu menanggung risiko kerugian, meskipun sistemnya berbagi risiko.
Peserta asuransi syariah pun berhak tahu dana mereka diinvestasikan di mana, agar bisa memastikan bahwa dana itu diinvestasikan pada tempat yang 'halal'. Sementara asuransi konvensional, pembeli asuransi tidak bisa menanyakan tempat investasi perusahaannya, atau perusahaan berhak untuk tidak menjawab.