Hari itu kami berangkat ramai-ramai dengan dua mobil. Begitu tiba di tempat parkir, sudah tampak sebuah pohon besar berwarna kuning cerah, seolah-olah mengucapkan selamat datang. Ini dia, pikir saya, sudah mulai ada tanda-tanda musim gugur.
Tapi setelah kami masuk ke Visitor Center dan menatap pemandangan di bawah dari terasnya, saya tidak peduli bakal bertemu ‘Miss Autumn’ atau tidak. Kebun-kebun yang terhampar di bawah sana, berbatasan dengan hutan dan gunung, kelihatan diatur dengan lansekap yang begitu cermat, menyajikan pemandangan apik, bersih, dan indah!
Tapi setelah kami masuk ke Visitor Center dan menatap pemandangan di bawah dari terasnya, saya tidak peduli bakal bertemu ‘Miss Autumn’ atau tidak. Kebun-kebun yang terhampar di bawah sana, berbatasan dengan hutan dan gunung, kelihatan diatur dengan lansekap yang begitu cermat, menyajikan pemandangan apik, bersih, dan indah!
Dari teras kami bisa langsung turun ke lembah melalui anak tangga yang melingkar unik, tapi keponakan saya punya rencana lain. Ia ‘menyewa’ sebuah kursi roda untuk ayahnya, dan dua ‘skuter’ yang mudah dioperasikan untuk saya dan suami. Sudah masuknya gratis, uang sewa kendaraan ini pun hanya berupa uang jaminan.
Maka mulailah kami menjelajahi kebun besar itu, dari Formal Garden, Bog Garden, sampai Rock Garden. Perjalanan ini diseling acara menikmati bekal di salah satu area piknik yang tersebar di beberapa tempat di kebun raya tersebut. Di area seperti ini tersedia meja, kursi, dan … alat pemanggang listrik untuk barbeque.
Di Botanic Garden ini, walaupun tidak semua pohon berubah warna, lumayanlah perolehan saya. Satu di antaranya tampak bagaikan ledakan warna merah marun di antara pepohonan hijau dan langit biru cerah.
Bagi pengunjung yang punya waktu seharian, tenaga, serta minat, masih banyak lagi tempat-tempat yang bisa dikunjungi di sini, termasuk area konservasi yang membutuhkan pemandu khusus. Dan bagi calon pengantin yang menginginkan suasana ‘romantis abis’, restoran Botanic Garden bisa disewa sebagai tempat resepsi. Bagi saya, yang berangkat ke sana bersama keluarga besar ipar saya, lengkap dengan cucu yang masih balita, cukuplah setengah hari di Mount Tomah untuk memperkaya pengalaman.
(bersambung)
Belinda Gunawan
Foto: Dokumentasi Pribadi