

Masalah yang juga penting ketika orang memutuskan untuk menjalani karier kedua adalah menentukan profesi yang tepat. Ada yang sudah bisa menetapkan pilihan jauh-jauh hari, tapi banyak pula yang masih ragu. Alexander Sriewijono, psikolog dan konsultan SDM dari Daily Meaning, memberikan beberapa rekomendasi profesi untuk karier kedua pilihan Anda.
Sebelum itu, perlu diketahui bahwa banyak orang menjalani karier pertama karena berbagai faktor di luar dirinya: tekanan dari orangtua, mengikuti ketersediaan lapangan kerja, atau demi pencitraan semata. Karenanya, meskipun telah meniti karier selama puluhan tahun, belum tentu kepuasan batin terpenuhi.
Berikut ini ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa dipertimbangkan sebagai pilihan karier kedua. Tentunya harus Anda pilih sesuai minat dan keahlian:
1. Staf ahli atau konsultan
Pilihan ini bisa diambil jika Anda masih merasa nyaman dan ingin tetap bekerja di bidang yang sesuai dengan keahlian dan pengalaman Anda di karier sebelumnya. Apalagi bila profesi Anda termasuk 'langka' dan betul-betul dibutuhkan oleh banyak pihak, termasuk perusahaan tempat Anda dulu bekerja. Anda bisa memilih apakah ingin tetap bekerja penuh (full time) atau berdasarkan proyek dengan batas waktu tertentu (project basis). Ada perusahaan-perusahaan yang masih mempekerjakan karyawan seniornya yang ingin bekerja lebih fleksibel sebagai staf ahli atau konsultan (biasa dikenal dengan sebutan karyawan prohire).