'Penampakan' Bunda Maria
Roma adalah kota kuno yang cantik sekaligus ‘hidup’ dan menggairahkan. Berbagai peninggalan zaman Romawi Kuno hingga jejak-jejak awal agama Katolik terserak di setiap sudutnya. Meski hari sudah gelap, saya tak mau menyia-nyiakan malam pertama saya di Roma, Saya cukup berjalan kaki ke Basilica di Santa Maria di Maggiore yang tak jauh dari hotel tempat saya menginap. Pintu gerbangnya masih terbuka dan bisa dimasuki umum, tapi pintu masuk ke dalam ruangan gereja sudah dikunci.
Dibangun pada abad ke-4, Basilica di Santa Maria di Maggiore merupakan salah satu dari lima gereja utama (basilica) di Roma. Interiornya kental dengan arsitektur zaman Byzantium, karena awalnya tempat ini adalah kuil pemujaan Dewi Cybele. Setelah muncul penampakan Bunda Maria, akhirnya di tempat itu dibangun gereja oleh Paus Liberius (352-366).
Sayangnya, kondisi gereja yang megah ini kini kurang terpelihara. Pelatarannya yang penuh sampah botol minuman keras dan puntung rokok seolah mengamini fakta bahwa warga Italia –meskipun mayoritas beragama Katolik— kini makin jarang yang pergi ke gereja. Malam itu saya lihat hanya satu ruangan gereja yang lampunya menyala, selebihnya gelap gulita, mirip kastil Drakula. Bulan purnama yang bertengger tepat di atasnya membuat bangunan itu tampak agung sekaligus… spooky!
Tina Savitri