

Melatonin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh tubuh kita, lebih tepatnya oleh kelenjar pineal di dalam otak. Hormon lain dalam tubuh kita yang sudah lebih dahulu terkenal adalah estrogen dan testosteron yang terkait dengan fungsi identitas seks dan reproduksi; tiroid dan growth hormone yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak; insulin yang terkait dengan diabetes; dan banyak lagi hormon lain. Hormon-hormon ini memiliki keterkaitan satu sama lain untuk menjamin agar tubuh kita selalu berada dalam kondisi terbaik pada berbagai situasi.
Apa manfaat sebenarnya dari (suplemen) melatonin? Apakah benar sebagai 'rejuvenating agent'? Benarkah sangat bermanfaat bagi para usila?
Berbagai riset telah dilakukan untuk mempelajari peran melatonin dalam kehidupan, namun belum semua peran terungkap dengan jelas. Peran utama melatonin (yang asli buatan tubuh) yang sudah terungkap terkait dengan proses pengaturan waktu tidur dan waktu bangun seseorang serta ritme biologis lainnya (circadian rhtym) yang berlaku dalam kehidupan manusia normal dan berlaku untuk semua umur.
Produksi melatonin oleh pineal body dipengaruhi oleh siklus gelap dan terangnya hari. Jumlahnya di dalam tubuh meningkat pada malam hari (sekitar 9-10 malam dan mencapai puncaknya pada tengah malam hingga pukul 3 pagi), dan menurun mulai pukul 7-9 pagi, sehingga jumlahnya relatif rendah pada siang hari. Cukup banyak bukti yang diperoleh bahwa melatonin bermanfaat untuk mengembalikan jadwal tidur pada mereka yang mengalami masalah terkait siklus gelap dan terangnya hari. Contoh yang paling jelas adalah untuk mengatasi jet lag, dengan mengembalikan siklus tidur ke keadaan normal. Jet lag adalah perubahan kondisi tubuh akibat melakukan perjalanan lama yang melintasi perbedaan zona waktu, sehingga siklus tidur terganggu akibat perubahan terang-gelapnya hari.
Dugaan manfaat melatonin pada usia lanjut awalnya muncul berdasarkan fakta bahwa kadar melatonin pada manusia menurun seiring bertambahnya usia. Begitu pula masalah sulit tidur yang kerap muncul pada para usila. Di sekitar usia 40-an, jumlah melatonin dalam tubuh mulai menurun, dan pada usia 70-an jumlahnya pada malam hari sama rendahnya dengan siang hari, sehingga beda kadar melatonin antara siang dan malam tidak ada lagi.