
Pada usila juga banyak ditemukan kasus insomnia, dan kondisi kurang tidur ini dapat memengaruhi menurunnya kesehatan fisik dan mental mereka secara objektif maupun sukbjektif, termasuk timbulnya rasa tidak puas terhadap hidup.
Melatonin pada beberapa penelitian dengan responden juga menunjukkan beberapa peran dalam sistem imunitas tubuh, sehingga melatonin dikaitkan pula dengan fungsi pertahanan tubuh usila, karena keduanya menurun dalam kurun waktu bersamaan. Dampak dari penurunan fungsi imunitas pada usila adalah meningkatnya kejadian penyakit infeksi, kanker, dan penyakit-penyakit autoimun (misalnya radang sendi).
Penelitian juga menunjukkan bahwa pada manusia, melatonin mempunyai efek dapat menangkap dan menurunkan jumlah radikal bebas. Proses penuaan sendiri dipercaya merupakan akibat kegagalan tubuh membersihkan radikal bebas yang terus bertambah seiring bertambahnya usia.
Namun, hasil penelitian yang ada sampai saat ini belum bisa membuktikan manfaat pemberian melatonin untuk mencegah penyakit dan penuaan, atau untuk mempertahankan kesehatan pada usila dan memperpanjang usia. Manfaatnya pada masalah penuaan lebih didasarkan pada teori yang melatarbelakangi terjadinya penuaan, bukan bukti ilmiah.
Seperti diketahui, proses penuaan dipengaruhi oleh banyak hal, sehingga mustahil suatu zat sendirian akan bisa memengaruhi proses itu. Banyak teori berusaha mengaitkan kelenjar pineal dan melatonin dengan proses penuaan, tetapi belum satu pun yang berhasil menjelaskan hubungan tersebut dengan bukti ilmiah yang memadai.Karena itu, melatonin belum benar dapat dikatakan sebagai 'rejuvenating agent' pada saat ini.
Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, MSc, SpFK (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)