Maksimalkan aset
Bagi Anda yang telah memiliki basis finansial kuat, ada baiknya mencoba memaksimalkan aset
agar berkembang. Pilihan yang paling umum atau konservatif adalah membuka deposito atau
tabungan. Tapi kurang bijaksana juga menempatkan seluruh kekayaan ke dalam portfolio yang
konservatif. Sebab meskipun aman, keuntungan (dari bunga) yang didapat sangatlah kecil.
Bahkan jika dikurangi dengan inflasi, bisa jadi Anda tak mendapat keuntungan apa-apa.
Untuk itu menurut Mike Rini, lakukan diversifikasi dengan menempatkan sebagian dana di sektor
yang lebih progresif, misalnya saham, untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Namun
sebaiknya besarnya tidak melebihi 30 persen dari total aset.
Manfaatkan pula aset-aset yang 'menganggur'. Misalnya jika Anda memiliki rumah lebih dari
satu, jangan biarkan rumah yang bukan menjadi tempat tinggal kosong begitu saja. Selain
terbebani pajak, Anda juga harus membayar biaya perawatan rumah yang tentunya tidak sedikit.
Sewakan rumah tersebut, sehingga Anda tak harus mengeluarkan biaya perawatan (karena otomatis
dibebankan pada penyewa). Sedangkan pemasukan dari sewa rumah bisa digunakan untuk membayar
pajak dan investasi lainnya.
Jadi, tanpa menggunakan jasa konsultan keuangan Anda sebenarnya mampu mengelola aset keluarga.
Asal mau meluangkan sedikit waktu untuk memantau kekayaan secara berkala, ditambah penempatan
dana yang tepat, kondisi keuangan keluarga Anda akan terjamin sehat.