Bagi sebagian wanita, pertambahan usia bisa berarti ketidakpastian. Di satu titik, wanita juga akan mempertanyakan nilai-nilai hidup mereka dan tiba-tiba dihadapkan dengan berbagai masalah pribadi, kesehatan, sosial, dan sebagainya.
Hal-hal yang biasa dicemaskan oleh wanita, dari penurunan daya ingat, turunnya fungsi penglihatan, gangguan jantung, osteoporosis, nyeri sendi, menopause dini, kulit kering dan keriput, uban, kehilangan percaya diri, bertambah gemuk, sampai ditinggalkan anak-anak. Banyak sekali dan sangat merisaukan!
Tentu saja, meskipun jenis keluhan relatif sama, reaksi wanita berbeda-beda. Sebagian wanita menghadapi pertambahan usia (serta masalah-masalah yang mengikutinya) secara tenang, tapi tak sedikit pula yang merasa cemas. Apalagi, jika uban mulai bermunculan dan kerut-kerut di wajah semakin jelas.
Ketakutan dan kecemasan, tidak akan memberi solusi apa-apa. Jadi, kenapa tidak mencoba berpikir positif? Misalnya, pertambahan usia adalah masa di mana muncul berbagai kesempatan dan penemuan jati diri. Atau, kita coba jabarkan kata-kata Sophia Loren, yang menyebut bakat, pikiran, dan kreativitas sebagai 'mata air' yang membuat awet muda. Resep awet mudanya adalah selalu menjaga penampilan agar tetap fresh, merasa nyaman dengan diri sendiri, berani mengusir rasa takut, serta tidak mudah putus harapan dalam menghadapi masalah apa pun.
Jadi, meskipun pertambahan usia kronologis tidak dapat dihentikan, kita tetap berpikir muda, bertindak muda, dan tetap awet muda. Tentu saja, 'muda' di sini tidak berarti fisik, namun bersifat simbolis. Intinya, kebiasaan baik dan sikap positif akan membuat kita 'muda' lebih lama.