Tidur terganggu
Masalah lain yang timbul saat perimenopause adalah tidak bisa tidur nyenyak. Beberapa tahun belakangan, sekitar 12 – 40% wanita yang berada dalam masa transisi ini mengalami kesulitan tidur. Seperti halnya hot flushes, masalah sulit tidur ini juga disebabkan oleh perubahan hormon. Seiring dengan datangnya masa menopause, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh wanita berkurang. Sedangkan hormon-hormon itulah yang mengatur agar Anda tertidur.
Jadi, jika selama ini hot flushes dan night sweat dicurigai sebagai penyebab sulit tidur, dengan teori perubahan hormon tersebut juga bisa berarti sebaliknya; bangun tengah malam bisa menyebabkan hot flushes.
Namun banyak hal yang menyebabkan seseorang sulit tidur. Beberapa gangguan medis, seperti kaki selalu bergoyang, gangguan pernapasan saat tidur, atau hyperthyroidism (aktivitas kelenjar tiroid berlebihan) juga bisa membuat tidur Anda terganggu. Kedua hal terakhir biasanya meningkat seiring pertambahan usia. Selain itu penurunan kadar estrogen dalam tubuh juga menyebabkan gangguan pada pernapasan.
Penelitian pada tahun 2007 menunjukkan bahwa 53% wanita berusia di atas 44 tahun yang sulit tidur juga memiliki sindroma kaki selalu bergoyang atau sulit bernapas saat tidur. Ketika hal ini terjadi, otak membangunkan Anda segera agar bernapas lagi, dan tidur pun terganggu. Jika Anda punya kebiasaan mendengkur, tekanan darah tinggi, atau berat badan berlebih di masa perimenopause, mungkin hal itu yang menyebabkan Anda sulit bernapas saat tidur. Dan hal ini bisa terjadi berkali-kali dalam semalam.
Bagaimana menanggulanginya? Makanan berbahan dasar kedelai, herbal terutama yang mengandung fitoestrogen, serta vitamin dalam bentuk suplemen, direkomendasikan untuk mengurangi hot flushes maupun mengatasi kesulitan tidur. Beberapa cara medis juga bisa dipilih, seperti terapi hormon, minum pil KB dosis rendah, hingga minum obat antidepresi. Namun sebaiknya konsultasikan pada dokter jika keringat dan kesulitan tidur di masa perimenopause ini sangat mengganggu kenyamanan hidup Anda. Tanyakan pula keuntungan ataupun kerugian dari setiap pengobatan tersebut.
Selain itu, jangan abaikan penyebab lain. Pada kasus sulit tidur di masa perimenopause, depresi adalah penyebab paling besar. Jadi, hubungi dokter Anda jika tidur Anda mulai terganggu.
Konsultan: dr. Frizar Irmansya, SpOG – KFER