Faktor hormonal
Selain fisik, ada pula faktor hormonal yang terkait dengan masa menopause. Turunnya kadar hormon estrogen menimbulkan perubahan pada organ intim dan respons seksual. Selain itu, lapisan kulit –termasuk pada organ intim- menjadi lebih tipis sehingga memberikan rasa tak nyaman saat berhubungan seks. Hal lain yang sering dikeluhkan adalah berkurangnya lubrikasi vagina, apalagi jika sebelumnya Anda tidak terlalu aktif secara seksual.
Berkurangnya kadar hormon testosteron juga dianggap sebagai salah satu penyebab turunnya gairah seks. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk menambahkan kadar hormon tersebut pada wanita, misalnya lewat penggunaan krim dan implan.
Jika Anda pernah mendengar female viagra, sebenarnya ini bukan pil viagra untuk wanita, melainkan hormon testosteron. Namun hingga saat ini pemakaian pil tersebut masih diperdebatkan karena efek sampingnya, yaitu timbul tanda-tanda seksual pria, misalnya tumbuh rambut di bagian tertentu dan suara membesar.
Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan hormon lain yang berperan penting, yaitu DHEAS (Dehydroepiandrosterone sulfat). DHEAS adalah hormon steroid alami yang antara lain dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal dan ovarium. Hormon ini memiliki struktur yang sama, dan merupakan bentuk awal hormon testosteron dan estrogen. DHEAS merupakan hormon yang paling banyak diproduksi oleh tubuh, dan kerap dianggap sebagai suplemen antiaging.
Menurut penelitian, sebelum wanita berusia 45 tahun, DHEAS terkait dengan timbulnya rangsangan dan hasrat seksual. Sementara setelah usia 45 tahun, hubungan antara libido dan kadar DHEAS jauh berkurang, namun tetap ada.