
Awalnya hanya ingin mencoba. Ternyata, hasilnya memuaskan, meski belum persis seperti yang diinginkan. Alhasil, Anda pun terdorong untuk mengulangi demi mengejar kesempurnaan.
Atau, bisa jadi di tengah jalan, kiblat cantik Anda berubah. Misalnya, setelah melihat bentuk bibir atau hidung seorang selebriti yang sedang naik daun. Akibatnya, Anda pun memutuskan kembali menghadapi pisau operasi untuk mengoreksi hidung, bibir, atau dagu agar mirip sang selebriti.
Dari rekomendasi teman-teman, Anda pun terdorong untuk mencoba berbagai klinik kecantikan yang dianggap bereputasi lebih bagus. Apalagi banyak yang bisa mengubah penampilan tanpa operasi. Anda pun mulai berpindah-pindah klinik lain.
Lama-lama, cara ini menjadi sebuah kebiasaan, yang akan semakin menjadi-jadi bila uang bukan lah masalah. Kemungkinan lain, ada ketidakpuasan akan bentuk tubuh atau wajah, terus-menerus.
Biasanya, hasil yang didapat secara instan hanya akan bertahan instan. Ujungnya? Melakukan tindakan ulang. Tanpa disadari, proses kecanduan berawal dari sini. Seharusnya, dokter turut memberikan peringatan agar orang berhenti sejenak dari satu treatment ke treatment berikutnya.
“Dan bila dokter sudah memberi peringatan tegas untuk berhenti, sebaiknya Anda waspada dan patuhi,” tegas Juliana Yu, cosmetologist, dermatologist, dan nutritionist dari Klinik Skinovation di Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Dalam praktik, Juliana memilih menggunakan bahan-bahan natural. Beberapa bahan alami yang selalu ia gunakan adalah ginkgo biloba, botanical extract (campuran candela, ginseng, ekstrak nanas, teh hijau, sage), dan masih banyak lagi.
Juliana juga menganjurkan agar sebelum menjalani perawatan, sebaiknya pasien mempelajari terlebih dulu seluk-beluk alat yang dipakai. “Tak ada salahnya menanyakan detail alat yang dipakai saat berkonsultasi dengan dokter. Atau, mencari tahu sendiri, entah dari internet atau bertanya kepada dokter lain."
Pesatnya kemajuan teknologi kecantikan memang memberikan janji manis. Sisi gelapnya, Anda bisa kecanduan, dan pundi-pundi Anda malah terkuras habis.
[Benarkah segala cara dilakukan untuk cantik?]
Foto: 123RF