
Meski banyak 'pemain', usaha di bidang skin care akan dapat bertahan bila visi dan misi dirumuskan dengan jelas. Memulai usaha dengan merumuskan visi, tentu bukan soal sulit. Bagi kebanyakan orang, visi dari sebuah usaha tentulah produk atau jasa yang kita jual dikenal oleh masyarakat luas dalam beberapa tahun ke depan, dan menghasilkan keuntungan pada tahun selanjutnya. Namun ketika kita berpikir soal misi apa yang akan kita emban dalam bidang usaha yang akan kita lakukan, mungkin tidak terlalu mudah melakukannya. Merumuskan visi dan misi dalam memulai usaha -menurut Kathleen Rich, penulis buku Plan B: The Real Deal Guide to Creating You Business- merupakan langkah awal yang penting, yang akan menuntun usaha Anda ke sebuah tujuan usaha yang pasti.
Merumuskan visi dan misi inilah yang dilakukan oleh Betty Nurbaiti, Direktur Greenshop dan PT. Biosentra, ketika memulai usaha di bidang natural skin care.
Skill apa yang Anda perlukan untuk membangun usaha ini?
Yang utama adalah kesabaran, karena saya menjual produk yang tidak biasa dan harganya lebih mahal. Apalagi masyarakat kita mindset-nya belum sampai ke 'hidup sehat alami'. Jadi yang pertama dilakukan adalah mengubah mindset masyarakat, dan itu perlu kesabaran.
Bagaimana Anda mengatasi tantangan itu?
Dengan memberi edukasi. Bukan meyakinkan masyarakat untuk beli, tapi hanya mengimbau mereka untuk meninjau kembali produk yang mereka pakai sekarang. Itu saja sulit. Soalnya kita kan tidak boleh bilang bahwa produk yang mereka pakai sekarang itu tidak bagus. Untuk menghadapi tantangan itu saya bergabung dengan Komunitas Organik Indonesia. Rasanya akan lebih ringan bila tantangan ini dihadapi bersama. Misalnya, saya maju bersama teman-teman yang punya beras organik, ayam organik, sayuran organik. Dengan demikian masyarakat akan lebih tertarik. Meski bukan produk saya yang dipilih, itu sudah merupakan langkah yang baik. Karena ketika seseorang sudah memilih hidup sehat, dia tidak akan bergerak mundur lagi.
Usaha Anda menguntungkan?
Sekarang masih dalam tahap sells sustain. Belum bisa disebut profit, tapi hasil yang ada sudah menutupi biaya operasional sehari-hari. Bagi saya itu perkembangan yang luar biasa dibandingkan ketika saya baru memulainya di awal tahun 2010.
Apa yang membuat Anda bertahan dengan usaha ini?
Pertama, karena saya pengguna produk yang saya pasarkan. Kedua, karena tampaknya semakin banyak orang punya masalah dengan kulit. Entah itu ibu, anak, atau ayah -setidaknya satu orang dalam satu keluarga.
Apa yang masih akan Anda perjuangkan ke depan?
Mimpi saya bersama teman-teman komunitas adalah ingin menjadi partner pemerintah dalam memperkenalkan produk sehat kepada masyarakat. Saya juga ingin memperjuangkan agar setiap produsen jujur mencantumkan ingredient dalam setiap produk, setelah itu biarkan masyarakat yang memilih. Saya ingin masyarakat tidak lagi memilih berdasarkan brand, tetapi produk yang natural atau yang chemical.
Baca juga tentang peluang bisnis perawatan kulit di sini.
Immanuella Rachmani