
Anda dan pasangan sama-sama bekerja, sama-sama punya penghasilan besar. Namun Anda berdua juga sama-sama sering bingung kenapa gaji Anda berdua sering ngepas banget dengan pengeluaran keluarga.
Tak usah bingung lagi karena hal itu sering dialami oleh pasangan urban yang sama-sama bekerja dan berpenghasilan besar sekalipun.
Meski Anda mengalokasikan pendapatan untuk investasi dan merasa masih ada sisa (yang banyak) untuk membayar cicilan dan keperluan sehari-hari, kadang-kadang dompet seperti jebol karena Anda melupakan tiga hal simpel ini.
Coba diterapkan lagi, dan bonusnya tabungan Anda berdua bakal menggembung.
1. Buat perencanaan keuangan
Anda berdua jago bikin bujet di kantor tapi lupa bikin untuk bujet keluarga. Perhitungkan pengeluaran keluarga baik yang harian, mingguan, maupun bulanan dan tahunan, seperti liburan keluarga. Begitu pula pembayaran kewajiban rumah tangga, dari gaji ART, listrik dan cicilan jika ada. Sisihkan minimum 10% dari sisanya untuk ditabung.
2. Atur jadwal belanja
Jangan belanja karena kulkas kosong. Belanjalah teratur; bisa tiap weekend, seminggu dua kali, dan seterusnya, tergantung kebutuhan. Ajarkan ART untuk membuat perencanaan isi kulkas, misalnya.
Jadwal belanja ini juga bisa Anda terapkan pada diri sendiri. Contohnya, hanya belanja fashion atau sale dua kali seminggu. Belanja spontan boleh saja, asal masih dalam bujet yang sudah dibuat.
3. Cermat memilih produk
Bukan berarti Anda hanya membeli produk promo. Belilah produk yang tepat untuk Anda dan keluarga, dan cermatlah memilih agar tidak kedaluwarsa, atau agar Anda tidak menimbun terlalu banyak. Beralih ke produk yang lokal yang ramah lingkungan juga menambah nilai dari belanja Anda.
4. Disiplin
Patuhi bujet yang Anda buat, terutama saat weekend atau diajak kolega makan siang di resto mewah. Kita terbisa menghabiskan uang lebih banyak di weekend untuk makan di luar dan hiburan. Disiplin bukan berarti kaku, tapi menaati aturan yang kita buat sendiri. Hasilnya, kan, kita juga yang menikmati....
Sebagian bahan: Ayahbunda