
Punya kebiasaan yang dianggap buruk oleh sebagian besar orang tak selalu negatif, kok.
Menurut situs Dailyworth, jika Anda tahu cara mengelolanya dan melakukannya tanpa berlebihan, kebiasaan ini tak seburuk yang dikira. Bahkan, mereka juga bisa memberi efek positif. Apa saja, sih?
1. Makan pagi dengan dessert
Dessert yang manis tidak selalu menambah berat badan. Kandungan karbohidrat, protein, dan gulanya yang tinggi membuat orang yang menyantanpnya merasa puas dan kenyang lebih lama. Karena itu, mereka lebih jarang makan.
Penelitian dari Tel Aviv University akhirnya menegaskan bahwa makan pagi dengan yang manis-manis tidak selalu menggemukkan daripada makan pagi dengan menu kaya karbohidrat dan kalori rendah.
Hati-hati, dessert memiliki kalori yang tinggi. Pastikan Anda mengonsumsi porsi yang pas (contoh, cukup setengah potong cheesecake atau setengah potong donat), dan imbangi dengan banyak minum air putih.
2. Mengonsumsi mentega
Lemak jenuh—yang sering kali dikaitkan dengan kolesterol buruk—masih lebih baik dibandingkan karbohidrat bagi jantung kita. Menurut Bristish Medical Journal, tidak semua lemak serupa. Yang perlu dihindari adalah lemak transfat.
Menghindari lemak tak jenuh tidak sepenuhnya membuat Anda aman dari sakit jatung. Konsumsi sesuai porsi makanan dengan lemak tak jenuh yang alami (mentega bukan margarin, daging, dan minyak kelapa lebih baik dibandingkan tidak makan sama sekali).
3. Memaksakan jarak jauh
Makin jauh jarak saat kita lari makin besar manfaat yang didapat? Tidak selalu!
Mayo Clinic menyebutkan manfaat lari akan menghilang saat kita menempuh jarak 48 km per minggu—kecuali Anda atlet maraton. Pada jarak tersebut, diperkirakan bakal terjadi kerusakan jaringan akibat menahan beban latihan, yang berakibat meningkatnya risiko kerusakan jantung dan pembekuan pembuluh darah.
Untuk manfaat maksimal, lari santai mengelilingi taman selama beberapa kali seminggu sudah baik untuk kesehatan. Jika Anda ikut lomba lari, siapkan diri Anda beberapa minggu sebelumnya agar tubuh tidak kaget.
4. Bangun lebih siang
Menggunakan tombol snooze saat alarm membangunkan Anda tidak selalu berdampak negatif, kok. Mereka yang memaksakan bangun sebelum fajar, menurut sebuah penelitian dari Jepang, berisiko terserang darah tinggi atau pembekuan pembuluh darah.
Masalah kesehatan tersebut yang akan berlanjut pada penyakit jantung atau stroke. Penyebabnya, gangguan pada jam biologis tubuh, yang mengatur juga pembentukan hormon untuk kerja pembuluh darah saat tidur.
Artinya, jika Anda mau bangun pagi banget, Anda harus tidur lebih cepat, agar waktu tidur Anda tetap antara enam sampai delapan jam.