
Kita sering menganggap makanan sehat boleh kita makan sebanyak-banyaknya.
Informasi gizi yang tertera dalam kemasan kalau tidak kita pahami dengan baik, usaha mencapai berat ideal pun tinggal mimpi.
Ketahui fakta penting di balik makanan atau camilan yang sering dianggap sehat. Ternyata, banyak bohongnya juga, tuh.
1. Cereal bar dalam berbagai merek dengan tulisan "rendah gula" atau "rendah lemak"
Bisa juga tulisan "tanpa bahan tambahan artifisial" dan lain sebagainya. Informasi gizinya bisa benar bisa tidak, karena sangat tergantung merek.
Kenyataannya, camilan ini mengandung lemak jenuh dan gula, yang akan diubah menjadi kolesterol jahat di dalam darah. Camilan ini bukannya tidak baik, tetapi menggunakan banyak gula supaya bisa melekat. Pahami kandungannya kalau Anda sedang berusaha menurunkan berat badan.
2. Buah kering semacam kismis atau cranberry
Untuk proses ini, mereka mengalami penambahan gula. Mengonsumsi 60 gram buah kering, kita mendapatkan 30 gram gula.
Betul bahwa buah kering mengandung serat yang kita butuhkan. Namun buah segar masih mengandung air. Kandungan fruktosa (gula alami) di dalam buah segar akan ikut terbuang bersama air ketika kita makan. Sedangkan pada buah kering, kita akan mendapatkan gula seluruhnya.
3. Jus buah di supermarket
Jus kemasan ini mengandung 50 gram gula dan nol serat.Tapi kalaupun kita ingin membuatnya sendiri, itu pun bukan jaminan akan jadi minuman sehat. Buah yang dikupas kulitnya kehilangan sebagian besar gizinya, terutama serat. Padahal serat inilah
yang kita perlukan untuk menahan lapar.
4. Frozen yogurt yang kita anggap lebih baik dari es krim
Tidak semua merek menjual frozen yogurt rendah kalori. Ada frozen yogurt yang mengandung tinggi kalori. Misalnya saja dalam setiap 60 gram mengandung 120 kkal, 42 gram lemak jenuh, dan 4,2 gram. Sementara ada es krim yang hanya mengandung 96 kkal dalam setiap 60 gram, 3,6 lemak jenuh, dan 9,4 gram gula.
5. Zero sugar soft drink
Banyak orang menganggap bahwa otak kita dapat dibohongi dengan minuman zero sugar. Kalau tubuh kita perlu, kita akan minum beberapa kaleng. Soft drink semacam ini malah meningkatkan kemungkinan obesitas sebesar 42%.