1. Because I Said So (2007)
Sutradara: Michael Lehmann
Diane Keaton adalah Daphne, ibu tunggal dari tiga putri. Ia mencoba menjodohkan Milly, putrinya yang masih single, dengan pilihannya. Padahal Milly sudah punya pilihan sendiri.
Film ini menyentil rempongnya ibu mencari jodoh yang mereka pikir adalah yang terbaik untuk putrinya. Film ini, secara fun, juga menggambarkan bahwa kerempongan seorang ibu sebenarnya bertujuan baik.
2. Freaky Friday (2003)
Sutradara: Mark Waters
Adaptasi kesekian dari novel Mary Rodgers, tentang ibu dan anak yang bertukar badan gara-gara fortune cookies misterius. Film yang dibintangi Jamie Lee Curtis dan Lindsay Lohan ini sangat kocak, dan dijamin bikin Anda ngakak ramai-ramai.
Bayangkan jika Anda harus bertukar badan dengan kid jaman now, atau kid zaman pasca kemerdekaan alias ibu Anda. Daripada stres memikirkan hal itu, nonton film ini saja, he he.
3. Kartini (2016)
Sutradara: Hanung Bramantyo
Merayakan Hari Ibu tanpa mengenang Kartini tentu kurang tepat. Apalagi di film ini, Hanung mengulik perjuangan ibu Kartini, Ngasirah, yang rela berkasta lebih rendah dari anaknya, dan merelakan anaknya lepas dari asuhannya.
Christine Hakim bermain cemerlang sebagai Ngasirah, dan tiap adegannya bersama Dian Sastrowardoyo sangat menyentuh. Saya menitikkan air mata di adegan Ngasirah menasihati Kartini soal perannya sebagai calon istri.
4. Mother (2009)
Sutradara: Bong Joon-ho
Film bagus Korea (Selatan) tentang seorang ibu yang berusaha membuktikan bahwa putranya yang terbelakang tidak membunuh seorang pelajar. Dengan caranya sendiri, ia mencari bukti-bukti bahwa putranya tidak bersalah.
Aktris senior Korea, Kim Hye-ja, bermain cemerlang di film ini. Aktor ganteng Won Bin juga bisa berakting sebagai pemuda terbelakang. Menurut saya, twist di akhir film menjadi kekuatan film ini.
5. Stella (1990)
Sutradara: John Erman
Drama adaptasi dari novel Stella Dallas karangan Olive Higgins Prouty ini menggambarkan kasih ibu tunggal bernama Stella (Bette Midler) kepada putrinya, Jenny. Ketika Jenny dewasa, ia terbelah di antara kehidupan ayahnya yang elite, atau kehidupan ibunya yang 'vulgar' sebagai pekerja bar, dan tidak berkelas.
Film ini, yang membuat saya menangis, adalah contoh pengorbanan ibu untuk anaknya, hingga titik terakhir.