Setelah menikah, ia langsung hamil. “Saya pikir, sejak itu karier saya tamat. Eh, ternyata saya masih dapat banyak tawaran main film. Saat hamil anak kedua, saya juga berpikiran sama, tapi Alhamdulillah, sampai sekarang karier saya lancar-lancar saja. Suami juga mendukung, karena ketika memutuskan pacaran, kami sama-sama sudah bekerja,” ungkap Imel.
Ia memang masih menyimpan keinginan melanjutkan sekolah, namun tidak seambisius dulu. Dalam mendidik anak-anaknya, Imel menerapkan kemandirian berpikir. Ia selalu mengajak Imanni, 5, anak perempuannya, berdiskusi dalam memilih baju dan mainannya sendiri. “Mereka harus berani speak their mind. Saya juga tidak mau anak-anak saya jadi konsumtif. Kalau tidak butuh, tidak perlu beli baju atau mainan,” tegasnya.
Jika rajin menyimak akun Instagram Imelda Therinne, Anda tentu sering melihat Imanni bergaya dalam pakaian yang modis. Ternyata, busana-busana itu adalah pilihan Imanni sendiri, hasil diskusi dengan ibunya.
Tak banyak yang tahu Imel juga suka menulis. Sejak kecil ia terbiasa menulis buku harian dan terus berlanjut hingga sekarang. Seiring bertambahnya usia, yang ditulisnya lebih berkembang dari sekadar buku harian, tetapi tetap ditulis tangan.
“Saya banyak menulis tentang kehidupan. Saya mempelajari karakter dan kejadian. Saya tetap menulis dengan tangan karena ada coretan-coretan yang khas, ada emosi yang terekam di sana. Kalau di komputer, kan, bisa diedit. Kalau tidak jadi aktor, saya mungkin jadi jurnalis. It’s important to be a journalist, karena bisa menjadi bukti keberadaan kita di dunia—merekam banyak hal atau kejadian yang mungkin dibiarkan berlalu begitu saja oleh orang lain.”
Namun ia belum berencana mempublikasikan tulisan-tulisannya, karena selama ini ia menulis hanya untuk dirinya sendiri. “Maybe someday, kalau sudah berkonsultasi sama publisher,” katanya, tersenyum.
Foto: Roni Bachroni
Pengarah gaya: Erin Metasari
Rias wajah dan rambut: Harry O StudiOBeauty