Semakin berkembangnya media sosial membuat kita makin aktif mengunggah foto. Terkadang kita memasukkan foto selfie kita, memotret gaya berpakaian kita sehari-hari dengan hashtag #OOTD, juga mengabadikan apa pun yang menurut kita menarik.
Sayangnya tidak jarang ada komentar nyinyir yang singgah di akun media sosial kita. Kalau kita gemar mengunggah foto full makeup, nanti muncul komentar kalau riasan kita terlalu medok. Suka posting selfie, dibilang sok cantik. Mau foto gaya baju kita hari ini, nanti dibilang tidak matching.
Jika sudah begitu, ragukah untuk menunjukkan jati diri kita sendiri di media sosial?
Supaya aman dari omongan orang, akhirnya kita menunjukkan karakter-karakter yang hampir sama. Kalau mau dibilang cantik, ya harus berkulit putih, rambut panjang, kurus, dan berbadan tinggi. Lalu kita mati-matian mewujudkan standar kecantikan yang berlaku di masyarakat. Keunikan jati diri kita jadi tidak tampak karena kita cari aman demi menghindari komentar nyinyir.
Menanggapi fenomena ini, brand makeup Make Over mengeluarkan kampanye terbarunya yang diberi judul #AllEyesOnYou. “Wanita bisa sukses, kok, dengan karakter-karakter yang berbeda-beda,” kata Stephanie Lie, Brand Manager Make Over. Make Over ingin para wanita Indonesia bebas dari rasa cemas tentang bagaimana masyarakat menilai diri mereka.
Tujuan dari kampanye ini adalah memberikan dorongan pada para perempuan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam mengekspresikan karakternya masing-masing. Tidak ada lagi batasan berupa standar ideal. Semua perbedaan karakter, bahkan yang unik sekalipun memiliki hak dan tempat berekspresi.
Sebagai duta kampanye #AllEyesOnYou terpilih empat orang wanita dari dunia hiburan Indonesia. Mereka adalah Asmara Abigail, Monita Tahalea, Natasha Wiggerman, dan Shareefa Daanish. Masing-masing punya karakter yang sangat unik. Mereka juga tidak ragu menunjukkan kepribadian mereka di industri hiburan yang ketat persaingan.
Di dunia akting, Asmara Abigail dikenal sebagai aktris pendatang baru serba bisa. Ia menjadi sorotan setelah bermain sebagai Asih, peran utama dalam film bisu hitam putih karya Garin Nugroho, “Setan Jawa.” Ternyata, ia terpilih sebagai Asih karena Garin kagum pada kemampuan Asmara yang bisa menari tango, flamenco, dan pole dancing.
Di dunia tarik suara, nama Monita Tahalea dikenal setelah ia menjadi finalis ajang Indonesian Idol pada 2005. Suara Monita yang bernuansa jazz menarik perhatian Indra Lesmana sehingga akhirnya ia mengeluarkan album pertama Dream, Hope, and Faith. Albumnya yang berjudul Dandelion (2015) masuk dalam 20 album terbaik pada 2015 versi Rolling Stones Indonesia.
Kiprah Shareefa Daanish di dunia seni peran sudah tidak diragukan lagi. Aktris ini memulai kariernya sebagai model. Walau pernah membintangi film drama, namanya justru naik ketika membintangi film horor dan thriller, seperti “Rumah Dara” dan “Danur.” Ia bahkan memenangkan penghargaan sebagai Best Actress di Puncheon International Fantastic Film Festival di Buncheon, Korea Selatan, lewat “Rumah Dara.”
Wajah unik model Natasha Wiggerman sudah menghiasi halaman fashion media-media ternama Indonesia. Saat ini, Natasha juga tengah mencoba menekuni bidang tarik suara.