
Ketika anak remaja mulai berpacaran, Anda mungkin punya aturan-aturan yang ‘memagari’ mereka. Ingat, di sini kita harus bersikap lembut dan jelas dalam mengomunikasikan batasan itu.
Menjadi orang tua bagi anak remaja bisa menjadikan kita seperti ‘pagar berduri,’ terutama saat mereka mulai pacaran. Kita bisa menjadi galak dan tegang. Padahal saat ini remaja kita mulai melebarkan sayapnya untuk belajar terbang, menghadapi risiko dari setiap kesalahan yang ia lakukan.
Ketika anak kita mulai jatuh cinta dan ingin berduaan dengan pacarnya, sebetulnya mereka sedang menjalani tugas perkembangan yang normal. Mereka memasuki tahap lain dalam hal mencapai kemandirian dan mempersiapkan diri untuk menapaki dunia yang lebih luas, dunia manusia dewasa. Saat ini kita justru harus bersikap lembut dan jelas dalam mengomunikasikan batasan. Bagaimana sikap Anda menghadapi babak baru dalam hidup Anda ini? Curiga, cemas, panik?
“Saya awasi Lilla (18). Kalau dia mau berkencan dengan pacarnya, saya ikut. Mereka berdua nonton, saya tunggu mereka di sebuah kafe,” ujar Amalia. Sejak berusia 17 tahun, Lilla sudah mulai naksir pria yang dia kenal di tempat les Bahasa Mandarin. Sampai kapan Amalia akan mengawasi Lilla?
“Sampai dia benar-benar matang dan dapat menjaga diri,” ujar Amalia. Namun apakah sikap Amalia ini tidak membuat Lilla main kucing-kucingan? “Pernah, dan saya menghukumnya, melarangnya keluar rumah selama dua bulan kecuali ke sekolah dan ke tempat les. Kalau dia sedang les, saya tongkrongi tempat lesnya,” kata ibu berusia 47 tahun ini. Dengan sikapnya ini, apakah Lilla merasa nyaman?
“Awalnya dia marah. Tapi saya berusaha menjelaskan betapa berharganya dia bagi saya. Sudah seharusnya saya dan ayahnya menjaga dia. Saya juga mengatakan akan memberinya kelonggaran saat dia dapat menjaga diri. Akhirnya dia bisa mengerti,” jelas Amalia.
Lain Amalia, lain Yenni. Ibu dari Anthony, 19, ini lebih santai menghadapi anak laki-lakinya yang menunjukkan foto perempuan yang dia sukai, dan beberapa kali pergi berduaan. “Saat dia menunjukkan foto perempuan cantik bekas teman SMA-nya, saya malah lega. Lega karena anak saya berkembang normal. Hatinya tergetar oleh lawan jenisnya, bukan yang sejenis,” kata Yenni sambil tertawa.
Menurut Yenni tantangan orang tua masa kini lebih berat karena fenomena homoseksual atau lesbian kini makin terbuka. Orientasi seksual menjadi isu penting bagi Yenni. Namun, apakah sikap Yenni ini lantaran karena anaknya laki-laki?
“Sejak Anthony berumur 15 tahun dan sering bepergian bersama teman-temannya, saya sudah menetapkan batasan. No free sex, no drugs. Agar dia menjaga perilaku yang baik terhadap teman perempuan, saya minta dia melindungi dan menjaga teman perempuannya sama seperti dia menjaga adik perempuannya,” ujar Yenni yang berharap Anthony semakin paham dengan pesannya itu.
Dalam urusan percintaan anak remaja in,i komunikasi yang baik sangat diperlukan. Kalau kita melarang anak berpacaran, anak harus tahu alasan kita. Kalau kita menganggap anak masih terlalu muda misalnya, kita bisa meminta anak untuk menunda sampai batasan usia yang kita izinkan untuk mulai berpacaran. Kalau kita mengizinkan anak berpacaran, jelaskan pula aturan mainnya dan batasan-batasan yang harus ia taati.