
Putri Sedaro Putih, anak perempuan satu-satunya dari tujuh bersaudara yang bekerja sebagai petani yang rajin, sudah diramalkan kematiannya.
Sang putri yang terlalu sedih mengingat kematiannya membuat enam abangnya menjaganya dengan ketat agar si bungsu ini selalu sehat. Namun kematiannya tak terelak, sang putri pun meninggal mendadak.
Seperti yang ia kisahkan kepada enam abangnya, di dalam mimpinya seorang kakek mengatakan bahwa di atas makamnya kelak akan tumbuh sebatang pohon yang belum pernah ada pada masanya dan akan memberi manfaat bagi banyak orang.
Cerita rakyat Suku Rejang di Bengkulu ini mengisahkan asal mula pohon aren (Arenga pinnata) yang berbuah kolang-kaling—mereka menyebutnya beluluk.
Setiap wilayah di Indonesia juga memiliki cara tersendiri untuk memuliakan pohon aren karena manfaatnya. Dalam Babad Lasem di buku Sabda Badrasanti, dikisahkan bagaimana pohon aren ini berkaitan dengan Sunan Kalijaga.
Kolang-kaling dulu bukan makanan favorit saya. Disebut di sebuah situs berita online, kolang-kaling adalah menu favorit Megawati, Rresiden RI ke-5. Namun bukan lantaran itu kalau sekarang saya jadi suka kolang-kaling.
Pertama, satu Lebaran saya mendapat kiriman semangkuk manisan kolang-kaling dingin warna merah dari tetangga. Warna dan aroma pandannya begitu menggoda. Sewaktu saya cicipi, saya tak mampu berkata-kata. Semangkuk manisan habis sekejap oleh saya sendiri.
Kolang-kaling adalah buah yang dihasilkan oleh pohon aren (enau), pohon khas Asia. Menyebar dari India Timur ke Malaysia, ke Indonesia, kemudian ke Filipina Timur. Aren disebut tanaman penting setelah pohon kelapa karena memberi manfaat yang hampir sama dengan pohon kelapa.
Di Filipina, kolang-kaling disebut kaong, tempat tumbuhnya di wilayah Indang. Seorang peneliti, Dr. Lorenzo Lapitan, Jr, sejak tahun 2007 meneliti kolang-kaling dan berjuang agar buah ini menjadi produk industri di Filipina.
Pohon ini bisa menghasilkan gula yang kandungannya aman bagi penderita diabetes, mudah ditanam, bisa diambil buah dan niranya, tetapi tidak disukai oleh hama apa pun.
“Menanam pohon aren berarti kita menyelamatkan lingkungan dan kehidupan. Akar pohon aren dapat menyelamatkan tanah dari erosi, dan perkebunan aren adalah habitat yang nyaman bagi kucing hutan,” kata Dr. Lapitan.
Di India, pohon aren merupakan tanaman penghasil minuman beralkohol, yaitu air enau yang difermentasi. Buahnya merupakan makanan berenergi, dan gula organik kelas premium. Namun buah kolang-kaling tidak sepenting alkohol.
Perkebunan aren dimanfaatkan untuk menjaga hutan hujan. Bagian tertentu dari pohon aren—tak disebutkan bagian mananya—digunakan sebagai obat tradisional.