
Bertemu Loemongga Haoemasan siang itu membuat saya belajar, ternyata mood booster bahagia bisa berasal dari hal-hal yang kita anggap sepele. Direktur PT. Asiana ini bercerita tentang 'daftar bahagia' dalam hidupnya yang kesannya sangat sederhana, namun esensial dalam memotivasi untuk bekerja lebih giat dan hidup lebih indah.
Strimbilikiti = obat stres
"Kumpul dengan para sahabat adalah pelepas stres paling menyenangkan. Saya bisa ketawa ngakak dan bicara hal-hal remeh-temeh tapi bikin happy. Saya dan 12 teman dari masa sekolah dijuluki Stromboli oleh para teman pria. Kami masih sering kumpul bareng. Setelah berumur dan bersahabat lebih dari 25 tahun, geng itu kami ubah namanya jadi Strimbilikiti, biar lucu saja."
Tiga pria belahan hati
"Bagi saya, hidup sempurna adalah melihat ketiga anak saya, Ghaniya Kartasasmita, 15, Chaziya Kartasasmita, 14, dan Ghibran Kartasasmita, 6, bahagia dan sehat. Memiliki mereka bertiga membuat hidup saya terasa 'penuh'. Rumah lebih ramai sekaligus jadi kapal pecah, berantem terus, dan saling mengadukan tiap menit, ha ha. Kalau sepi, saya justru merasa aneh dan ada yang hilang. Anak-anak menjadi semacam doping buat saya ketika hidup dan pekerjaan naik-turun.
Andre-Sule, my guilty pleasure
"Saya suka sekali nonton acara televisi yang nggak pakai mikir setelah selesai ngantor. Pokoknya bikin saya ketawa lepas. Acara Andre dan Sule itu (Ini Talk Show) sukses bikin saya ngakak dan saya tunggu hampir tiap malam. Selain itu, acara santai teman saya, Sarah Sechan, jadi tontonan andalan kalau saya mau refreshing."
Hitam, putih, abu-abu
"Anda tidak akan menemui baju atau aksesori warna pink di lemari saya. Saya suka gradasi warna abu-abu, hitam, dan putih. Saya lebih pede mengenakan warna-warna tersebut dalam gaya keseharian saya ke kantor, yaitu dalam bentuk kemeja, flat shoes, dan celana panjang. Lihat saja isi tas saya -agenda, dompet, puch bag, dan lain-lain pasti warnanya itu-itu saja, ha ha ha."
Fajar merekah di balik gedung
"Tinggal di salah satu apartemen yang dibangun perusahaan saya membawa bonus tersendiri. Apartemen saya di area Senopati itu bebas menampilkan langit Jakarta, terutama di pagi hari. Salah satu ritual pagi saya usai menunaikan ibadah salat subuh adalah membuat kopi, mendengarkan musik, memandangi langit menunggu matahari terbit lalu saya foto dari ponsel. Di antara gedung-gedung itu, langit Jakarta kadang berwarna ungu, kuning, lalu butek nggak jelas saat terang."
Foto: Iok Manggabarani
Pengarah gaya: Monik Wulandari