Setelah Inggris hengkang dari Nusantara, Belanda kembali mengambil alih. Meskipun di atas kertas Nias menjadi bagian dari daerah kolonial Belanda, namun Belanda hanya bisa menduduki sampai wilayah Gunung Sitoli, wilayah paling luar dan paling dekat dengan Sibolga di Pulau Sumatra. Wilayah pedalaman, apalagi Nias selatan, sama sekali belum terjamah.
Belanda beberapa kali pernah melakukan penyerangan ke wilayah pedalaman dengan persenjataan paling modern untuk zaman itu, namun berulang kali berakhir dengan kocak-kacirnya serdadu Belanda yang melarikan diri meninggalkan Nias. Selain dihalau oleh para prajurit Nias yang gagah berani dan haus darah, mereka juga dihantui oleh penyakit (malaria dan cacar), serta gempa bumi hebat dan tsunami.
Sejak dulu Nias memang sudah menjadi pelanggan gempa bumi dan tsunami. Namun uniknya, penduduk Nias, meskipun tinggal di pulau kecil yang dikelilingi laut dan di bagian timur menghadap langsung ke Samudra Hindia, takut pada laut, mungkin karena trauma tsunami.
Tak heran bila tradisi nelayan dan penaklukan laut lewat pelayaran tak pernah menjadi bagian dari kehidupan penduduk Nias, bahkan sampai sekarang. Namun karena sering diterjang gempa bumi hebat, penduduk Nias jadi ahli dalam menciptakan bangunan tahan gempa, yang arsitekturnya kemudian dijadikan contoh oleh para arsitek masa kini.
Lantas, apa yang membuat Modigliani, seorang anak orang kaya dari Florence, Italia, dan sarjana hukum yang lebih suka menjadi petualang, bisa bertahan selama enam bulan di pedalaman Nias selatan yang selama itu tak pernah berhasil ditaklukkan oleh serdadu Belanda sekalipun?
Modigliani juga selamat sehat walafiat dan kepalanya tetap utuh, padahal ia hanya datang bersama beberapa budak pengangkut barang. Bukan hanya itu, ia juga bisa menjalin persahabatan dengan raja-raja setempat dan memperoleh izin seluas-luasnya untuk mengumpulkan catatan-catatan berharga.
Modigliani yang juga seorang fotografer bisa memotret tradisi dan kebiasaan sehari-hari penduduk setempat, flora fauna, arsitektur, kepercayaan, sistem pemerintahan sistem hukum, sistem pertanian, bahkan tentang wanita-wanita Nias yang terkenal cantik-cantik.
Jawabannya bisa Anda baca di buku yang sangat menarik ini; terutama bila Anda senang
mengamati dan mempelajari budaya berbagai suku dan bangsa di dunia seperti saya.