
Jerawat di usia dewasa tidak bisa hilang instan karena mengobati jerawat butuh kesabaran.
Saya punya banyak jerawat di wajah. Gerai-gerai produk kecantikan di mal-mal selalu saya hampiri untuk mencari ‘penyelamat’ yang bisa menghilangkan jerawat saya.
Uang sudah keluar banyak, namun hasilnya tetap nihil. Daripada jerawat bertambah parah—apalagi jika Anda mengalami jerawat bernanah—lebih baik segera ke dokter kulit.
“Kadang pasien memencet jerawatnya sendiri padahal itu bisa menyebabkan infeksi. Pasti timbul bekas karena pengerjaannya tidak sesuai prosedur,” kata dr. Pandu Pradana, SpKK, dari Bamed Skin Care, Jakarta.
Pemberian bahan-bahan yang dianggap dapat mengatasi jerawat seperti odol atau obat herba lain tidak jarang menyebabkan iritasi pada kulit berupa rasa gatal, perih, dan kemerahan. Yang terjadi adalah kulit pasien sudah telanjur parah saat datang ke dokter.
Berbagai jalan bisa ditempuh untuk mengatasi jerawat. Ada pengobatan secara oles atau oral. Menurut dr. Abraham Arimuko, SPKK, MARS, yang berpraktik di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pengobatan dengan obat oles ada tiga jenis, yaitu yang mengandung zat keratolitik, antibiotik, dan anti radang. Zat keratolitik berfungsi untuk mengelupas sel-sel kulit mati.
Jenisnya banyak, ada benzoil peroksida, asam salisilat, asam retinoat, atau alpha hydroxy acid (AHA). Ada pula krim antibiotik oles seperti clindamycin atau erithromycin untuk mematikan bakteri.
Biasanya krim antibiotik oles disarankan dokter ketika jerawatnya masih dalam kategori ringan. Sedangkan jerawat dalam kategori sedang hingga berat, pengobatan dengan antibiotik minum bisa juga diberikan.
Saat jerawat membengkak, ita perlu obat anti radang. Yang biasa disuntikkan agar jerawat kempis adalah kortikosteroid. Dalam hitungan jam, jerawat yang tadinya bengkak dan nyeri alias nyut-nyutan bisa mengempis.
Apa pun obat yang diminum, tentunya akan memberikan imbas pada kesehatan Anda. Hati-hati jika Anda diberi obat isotretinoin. Meski mengandung banyak manfaat dan bisa menumpas jerawat, turunanvitamin A ini memiliki efek mengeringkan kulit.
Saat kulit kering, maka produksi minyak akan berkurang. Jerawat pun tidak mudah muncul. Obat ini tidak akan diberikan kepada ibu hamil karena dapat membuat birth defect atau cacat pada janin.
“Prinsipnya, yang masuk dalam kategori X dalam buku MIMS pasti menyebabkan kelainan pada janin,” kata dr. Djoko Sekti Wibisono, SpOG KFER, yang berpraktik di RS Pondok Indah, Jakarta.