
Tidur adalah hal yang harus Anda lakukan setiap hari agar tubuh dan jiwa Anda sehat.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur, efek samping yang terjadi bisa beragam, seperti kecemasan meningkat, marah tanpa alasan, kondisi kulit menjadi terlihat tidak sehat, keinginan untuk makan berlebih, dan pastinya sulit untuk berkonsentrasi.
Susah tidur atau lebih dikenal dengan insomnia menjadi masalah besar bagi para pengidapnya. Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Genome-wide Analysis of Insomnia Disorder, 8 Maret 2018 silam, menyatakan bahwa insomnia dapat mengakibatkan penyakit diabetes tipe 2. Dalam jurnal tersebut juga dinyatakan bahwa alasan utama mengapa seseorang dapat mengalami insomnia adalah genetika.
Studi sebelumnya menyatakan bahwa proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam yang memberi pengaruh pada fugsional tubuh yakni sirkadian. Perpindahan yang terjadi pada siklus tersebut berakibat gangguan fase tidur tertunda. Jam sirkadian yang terganggu sehingga lebih lama menyebabkan Anda tidur dan bangun kembali menjadi lebih telat ketimbang orang dengan gen yang tidak berpindah.
Bagi para penderita insomnia, cobalah tetap memulai tidur tak terlalu larut dan bangun pagi hari. Sebelum tidur, hindarkan diri dari cahaya lampu terang, termasuk di dalamnya cahaya laptop dan ponsel. Di pagi hari, cobalah emulai kebiasaan baru, yakni berjemur.