
Tantangan terbesar untuk memulai sesuatu yang baru justru berasal dari diri sendiri.
Seperti ungkapan pepatah lama yang berbunyi "musuh terbesar adalah diri sendiri." Jika Anda ingin memulai karier kedua sesuai passion, ada beberapa hal yang bisa 'menyabotase' langkah Anda.
Cek beberapa solusi jika Anda menghadapi masalah seperti ini saat memulai dan menjalankan karier kedua ini.
Apakah saya sudah membuat sesuatu yang benar?
Menurut Alviko Ibnugroho, financologist dan penulis buku Ketika Keputusan Menjadi Keberkahan, bila sudah telanjur berhenti dari bidang pekerjaan yang lama, Anda harus yakin bahwa keputusan Anda memulai bidang baru ini sesuai panggilan hati (passion) sehingga Anda mantap melangkah dan senang mengerjakannya.
Saya takut gagal sekaligus merasa belum siap jika sukses
Ketakutan akan kegagalan sering jadi beban dalam memulai karier kedua, apalagi bila di bidang yang lama ia sudah sukses. Bayangan kegagalan ini, menurut Alviko, akan semakin tinggi bila ternyata ia memiliki peran tinggi sebagai penghasil masukan keuangan keluarga.
Psikolog Kassandra A. Putranto menambahkan, seseorang, terutama wanita, juga punya rasa takut akan kesuksesan. Mereka berpikir, bagaimana bila ia sukses tetapi menyita banyak waktu untuk keluarga; apakah keluarga akan mendukung kesuksesannya.
Untuk itu, persiapkan diri lebih matang jauh-jauh hari untuk mengurangi risiko kegagalan. Mulailah dengan membuat rencana usaha atau pekerjaan yang matang. Berapa 'modal' Anda (termasuk pengalaman dan skill) dan apakah modal tersebut sebanding dengan keinginan Anda.
Selain perencanaan, tentunyatak ada jalan yang lebih baik daripada mencoba. Dalam buku Avoid Retirement and Stay Alive, disebutkan langkah awal dalam memulai segala sesuatu adalah positive attitude. Sikap positif akan menekan segala hal yang negatif.
Cukupkah aset saya?
Pastikan saja Anda memiliki modal usaha sebanding dengan keinginan Anda, dan jangan bergantung pada pasangan. Untuk itu, Alviko menyarankan Anda untuk memiliki dana pribadi di luar modal usaha minimal sebesar 6 bulan gaji.
Dana 6 bulan gaji ini akan menghidupi kehidupan Anda selama enam bulan menjalankan roda usaha atau pekerjaan baru. Dengan demikian, keuangan pribadi dan keluarga Anda tidak terganggu. Intinya, protect people and your property sebelum Anda memulai usaha atau bidang baru, apalagi bila Anda adalah sumber tunggal keuangan keluarga.
Saya jiper bersaing dengan The Millennials
David Bogan dan Keith Davies, penulis buku Avoid Retirement and Stay Alive, justru menyebutkan bahwa pada akhirnya akan ada regenerasi kekuasaan dalam sebuah perusahaan. Tetapi, generasi muda ini membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan pengalaman seperti yang Anda miliki.
Namun bila Anda ingin terus pegang kendali, teruslah buka mata dan pikiran Anda, serta jangan berhenti belajar hal-hal baru untuk memperkaya wawasan Anda. Intinya, umur adalah hal yang tidak relevan untuk dijadikan pembanding dan yakinlah Anda bisa berkompetisi dengan siapa pun.
Bagaimana dengan kompetensi saya?
Tulislah hal positif, termasuk sifat dan potensi Anda. Cocokkan dengan keinginan atau passion Anda. Bila Anda memiliki lebih dari tiga kecocokan antara passion dan potensi, kenapa tidak segera mulai bergerak?
Misalnya, Anda punya banyak teman dari kalangan seniman dan ingin membuka galeri, hal tersebut tentu pas. Jangan lupa, kompetensi bukan berasal dari diri Anda saja, tetapi juga jejaring sosial yang Anda miliki.
Jagalah pertemanan dan silaturahmi, buatlah lingkar pergaulan baru dengan berbagai tingkat sosial dan usia berbeda. Misalnya, mulai bergabung dalam komunitas yang sesuai minat Anda. Jejaring sosial yang luas akan sangat membantu saat Anda memulai hal baru, serta menjadi 'jaring-jaring pengaman' yang siap menangkap jika suatu saat Anda terjatuh.