Sebentar lagi hari raya akan tiba, berarti ini saatnya untuk berkumpul bersama keluarga. Sudah mencari tradisi dari tahun ke tahun untuk memberikan uang Lebaran kepada ponakan atau saudara yang lebih kecil atau masih usia sekolah. Hal ini dilakukan untuk berbagi kebahagiaan dan suka cita.
Bisa juga untuk mengapresiasi anak-anak yang sudah berusaha berpuasa. Usaha yang dilakukan anak-anak tentunya lebih besar kan untuk menahan haus dan lapar.
Lebaran di saat pandemi mungkin tidak seramai biasanya, dan anak-anak yang berkunjung ke tempat Anda pun berkurang.
Namun bukan berarti Anda melupakan hal-hal berikut. Karena, sedikit atau banyaknya yang antre amplop Lebaran, kebahagiaan yang Anda berikan sama melimpahnya!
Pertama, tentukan jumlah uang yang ingin Anda bagikan kepada anak-anak. Jangan lupa hitung jumlah anak yang ingin Anda kasih. Jika tidak tahu jumlah pastinya, buat perkiraan yang mendekati. Setelah itu, tukarkan uang yang telah Anda tentukan menjadi pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp10.000, Rp5.000, atau Rp2.000.
Masukkan uang ke dalam amplop yang memiliki gambar menarik, bisa gambar kartun atau ilustrasi. Tak perlu amplop berukuran besar, yang kecil pun cukup. Jika uangnya dilipat, amplopnya akan terlihat lebih tebal sehingga anak-anak kemungkinan menjadi lebih senang saat menerimanya.
Bedakan jumlah uang Lebaran yang Anda berikan untuk setiap anak dan jangan dibagi rata. Keponakan yang sudah bersekolah bisa diberi uang lebih banyak daripada anak yang lebih kecil. Biasanya anak yang sudah bersekolah memiliki hal lebih banyak untuk dibeli, sedangkan anak yang lebih kecil mungkin malah belum mengerti arti uang.
Bagi anak-anak, kadang-kadang yang terpenting adalah jumlah lembaran uang yang mereka terima, bukan jumlah nominalnya. Berapa pun uang Lebaran yang Anda berikan, mereka akan merasa senang. Bahkan, saat menerima amplopnya saja sudah senang, apalagi melihat isinya.
Foto: Hossein Azarbad/Unsplash