
Vaksinasi Covid-19 menjadi perisai kita dalam mengurangi risiko terpapar dan tertular virus Covid-19, agar pandemi segera tuntas berakhir.
Di bulan Ramadan ini, banyak lansia atau mereka di usia produktif memasuki jadwal vaksinasi kedua untuk melengkapi vaksinasi Covid-19. Lantas, haruskah kita membatalkan puasa demi vaksinasi? Atau, apakah kita harus menunda vaksinasi kita?
1. Tetap melaksanakan vaksinasi
Meski sedang berpuasa, Anda atau orang tua Anda bisa tetap melaksanakan vaksinasi Covid-19, dengan memperhatikan kondisi atau keadaan umum sebelum divaksinasi.
Proses vaksinasi yang dilakukan di tempat umum mungkin bisa menyebabkan kelelahan karena harus antre lama. Siapkan diri dengan datang lebih pagi, atau membawa topi/payung agar tidak kepanasan dan cepat haus. Dampingi lansia yang akan divaksin, jika mereka lemas atau terlalu capek antre.
2. Bisa dilakukan di siang atau malam hari
Lansia dan tokoh agama bisa mendapat jadwal vaksin di siang atau malam hari di tempat tertentu. Pastikan Anda mengecek kembali jadwal vaksin di tempat sentra vaksinasi Anda, karena di bulan Ramadan jadwal vaksinasi mungkin saja berubah (yang belum tentu di-update di SMS atau e-ticket vaksinasi).
Misalnya, adanya hari libur atau sentra vaksinasi buka lebih siang.
3. Tetap menjalankan 5 M
Ibadah Anda akan lebih tenang jika memenuhi jadwal vaksinasi, dan terus menerapkan 5 M, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas. Jika Anda mengalami reaksi setelah vaksinasi, seperti demam, biduran, dan sebagainya, segera konsultasikan ke dokter.
Sumber: Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan Pengedalian Penyakit
Foto: Markus Spiske/Unsplash