Wujud Stonehenge, sih, sangat sederhana. Hanya beberapa batu besar yang berdiri di atas tanah lapang dalam bentuk lingkaran. Di fantasi saya, mirip batu-batu menhir yang suka digotong oleh Obelix dalam komik Asterix. Jauh bila dibandingkan dengan Candi Borobudur yang megah dengan detail yang artistik.
Namun sebaiknya kita tidak menilai bentuk fisiknya, melainkan nilai sejarahnya. Bayangkan, monumen prasejarah kebanggaan orang Inggris yang terletak di county Wiltshire, England, ini diperkirakan dibangun pada tahun 3000-2000 Sebelum Masehi! Jauh sebelum Candi Borobudur yang baru dibangun pada pertengahan abad ke-8 Masehi. Situs prasejarah ini telah terdaftar sebagai salah satu World Heritage Sites oleh UNESCO sejak 1986.
Bila ingin mengunjungi Stonehenge, cara paling gampang adalah mengikuti tur sehari yang banyak diselenggarakan oleh biro wisata lokal di London. Anda cukup berkumpul di suatu tempat dan pada jam yang telah ditentukan. Tapi bila ingin sedikit bertualang, Anda bisa mengatur sendiri perjalanan Anda, misalnya dengan naik kereta atau naik bus. Saya sendiri memilih naik bus dari London menuju Kota Salisbury. Tiket bus sudah saya pesan jauh-jauh hari secara online.
Dari Salisbury, ada bus-bus wisata yang melayani rute Salisbury-Stonehenge setiap satu jam. Saya membeli tiket bus pulang-pergi, dan bila sudah puas menikmati Stonehenge, saya bisa naik bus mana saja yang akan kembali ke Salisbury. Dalam perjalanan sepanjang 13 kilometer dari Salisbury ke Stonehenge, saya disuguhi pemandangan khas pedesaan Inggris pedalaman. Sapi, kuda, biri-biri tampak sedang merumput di lapangan rumput dengan latar belakang rumah-rumah petani khas Inggris. Indah sekali. Dari pintu gerbang lokasi Stonehenge, pengunjung akan diangkut dengan jip-jip Land Rover yang biayanya sudah termasuk dalam tiket masuk ke Stonehenge.
Sebelum kembali ke London, saya memutuskan untuk menikmati keindahan Salisbury. Bila Anda penggemar cerita-cerita Agatha Christie yang bersetting kota-kota kecil di pedalaman Inggris, maka Salisbury adalah gambaran yang sangat pas. Ada sungai kecil yang asri berair jernih, gereja, pasar desa, toko barang antik, toko permen, dan sebagainya. Saya juga mengunjungi Salisbury Cathedral yang megah. Katedral yang bergaya arsitektur Gotik ini dibangun di awal abad ke-13 dan terletak di tengah-tengah kota.
Foto: Tina Savitri | Baca juga 'Ziarah' Beatles di Liverpool.