
Kenapa, sih, tangisan wanita bisa membuat pria tak berkutik? Atau justru membuat pria sebal?
Para peneliti tidak mau secara gegabah menyimpulkan bahwa aroma air mata wanita pasti berpengaruh (scent-related associations) negatif bagi semua pria, salah satunya menurunkan gairah seksual dan meningkatkan agresivitas. Pengalaman hidup setiap orang, kan, pastilah berbeda-beda.
Namun hasil penelitian pada responden (pria) menunjukkan, sebagian besar mengakui bahwa mereka jadi kehilangan gairah seksual saat melihat istri atau kekasih mereka menangis. Hanya sebagian kecil yang mengaku tergugah dan ingin melindungi si wanita, atau justru malah jadi bergairah.
Penelitian yang telah dilakukan di AS dan Jepang membuktikan, selain membuat pria merasa tak berdaya, mati gaya, serba salah, dan merasa tak nyaman, wanita yang (sering) menangis kelihatan tidak menarik di mata pria. Dan hal ini kadang dilupakan oleh wanita: Wajah sembap, mata bengkak, hidung berair dan merah, maskara belepotan… Apalagi bila Anda menangis berlama-lama. Dan, serajin apa pun Anda berlatih olah vokal, rasanya tidak ada suara tangisan yang terdengar merdu.
[Baca juga tentang wanita seksi di mata pria]
Jadi, sebaiknya kita menahan diri agar tidak gampang menangis di hadapan pria, apalagi hanya gara-gara hal sepele seperti meminta perhatian atau menuntut dibelikan sesuatu. Kalaupun ada hal-hal yang mengganjal perasaan, lebih baik curhat pada sahabat atau orang yang bisa dipercaya. Kalau ada sesuatu yang Anda tak suka dari pasangan Anda, katakan saja dengan tegas dan terus terang, karena cara itu jauh lebih dimengerti oleh pria.
Bukan berarti wanita sama sekali tidak boleh menangis di hadapan pria, kok, tapi cukup sesekali saja dan untuk alasan yang benar-benar krusial. Dengan begitu, air mata Anda tidak jatuh sia-sia. Lagi pula, pria (straight) mana yang tak suka wanita yang gembira, lucu, dan banyak tertawa, ketimbang yang cengeng dan suka merajuk?