
Ada dua film yang sudah tayang dari minggu lalu namun masih banyak diincar penonton bioskop.
Keduanya berbujet besar, dibintangi aktor-aktor top, dan kaya efek khusus. Soal cerita? Saya tak mau berkomentar. Tonton saja untuk kepuasan visual Anda, tapi tak perlu banyak berpikir, apalagi jadi baper.
Transformer: The Last Knight
Sutradara: Michael Bay
Eksistensi robot-robot Transformers di bumi terancam, sehingga sebagian hidup bersembunyi.
Cade Yeager (Mark Wahlberg) menjadi buronan karena ia tak henti membebaskan Transformers dari TRF, tentara pemerintah AS yang bertugas memburu Transformers. Bahkan Kolonel William Lennox (Josh Duhamel) yang di film ke-1 dan ke-2 pro Transformers ikut menangkapi para robot.
Keberadaan Optimus Prime (pengisi suara Peter Cullen), pemimpin Autobots alias robot baik, tak diketahui, sejak ia melanglang galaksi mencari penciptanya. Sampailah Optimus Prime di Cybertron, planet tempat ia berasal.
Di sana ia bertemu penciptanya, Quintessa (pengisi suara Gemma Chan), yang menghipnotis Optimus Prime untuk menghancurkan bumi demi mncari tongkat sakti yang dapat menghidupkan kembali Cybertron.
Ternyata Transformers sudah ada di zaman Raja Arthur di Inggris, dan tongkat sakti yang dicari Optimus Prime ternyata hanya bisa diambil oleh keturunan Merlin.
Menurut saya, inilah film Transformers yang paling tidak jelas arah ceritanya; terlalu banyak cerita sampingan, plus tokoh tak penting (seperti tokoh anak bernama Izabella), sehingga saya menonton sedikit lelah (kalau tak tertidur).
Akting Anthony Hopkins sebagai bangsawan yang turun-temurun menjaga Transformers jadi mubazir. Mark Wahlberg juga terlihat bermain setengah hati, dan Optimus Prime terlalu mudah berpindah hati. Jadinya, 2,5 jam film berbujet 217 juta dolar AS ini sia-sia.
Tapi soal visual, dua jempol untuk efek khusus yang makin canggih, termasuk pertempuran di Stonehenge.
Film selanjutnya juga keren visualnya, tapi... lain halnya dengan ceritanya.