Setelah puluhan tahun merajai bisnis toko kacamata di Tanah Air, ia pun tiba di persimpangan jalan; antara lelah berbisnis tapi belum ingin berdiam diri. Sampai pada suatu hari, datanglah peristiwa yang kemudian mengubah jalan hidupnya.
Entah apa yang mendorong ibu 5 anak ini mengambil keputusan nekad untuk menginjakkan kaki ke Serambi Mekah, hanya 3 hari setelah bencana tsunami memporak-porandakan Aceh pada akhir 2004. Tak terlintas sedikit pun kekhawatiran akan terjadinya tsunami susulan. Ia hanya merasakan dorongan yang kuat untuk pergi ke sana. Karena khawatir, anak bungsunya ikut menemani sang ibu.
“Ini seperti ‘panggilan’ kuat yang tiba-tiba hadir. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan, apalagi direncanakan, untuk pergi ke sana. Bencanalah yang membuka hati dan pikiran saya, yang mendorong saya untuk melakukan sesuatu bagi rakyat Aceh,” ujar Lily Kasoem (63 tahun).
Sang anak, Amanda, kemudian mencatat perjalanan mereka selama 4 hari di Aceh, dan Lily menceritakan pengalaman itu melalui email kepada jejaring kolega dan sahabatnya. Amanda juga membuat laporan tertulis yang dimuat di sebuah media massa. Tujuannya hanya satu: ia ingin menggalang dana bantuan sebanyak-banyakan dari berbagai pihak. Hasilnya, 1,6 juta dolar AS sukses digalangnya!. Ia lantas mengajak rekan-rekannya di Soroptimis –sebuah perkumpulan wanita profesional di mana ia menjadi anggotanya – untuk bekerja sama mengelola dana tersebut menjadi tindakan nyata. Selain mengirim bantuan obat-obatan dan kebutuhan darurat bagi para korban, ia juga membangun kembali sebuah desa (Desa Lamreh) di Aceh Besar, dan menghasilkan 200 rumah, sekolah Taman Kanak-kanak, SD, pasar, balai pertemuan desa, hingga perpustakaan.
Sambil bekerja itulah ia makin yakin bahwa inilah pekerjaan yang ingin ia lakukan selanjutnya. Tidak terlintas sedikit pun keinginan untuk kembali ke dunia usaha. “Apa yang saya lakukan di Aceh merupakan sebuah pekerjaan panjang, tidak bisa selesai dalam satu-dua minggu. Karena itu saya memutuskan untuk tinggal di Aceh selama 3 tahun untuk mengawasi pembangunan di sana,” katanya.