Pernahkah Anda berniat menyarankan sesuatu yang baru di kantor, tapi takut dianggap bodoh? Atau menahan keinginan memberi opini karena takut merusak suasana atau mengguncang keseimbangan? Sekalipun menghindar karena alasan seperti ini adalah reaksi alami, bisa jadi kecenderungan ini merupakan tanda bahwa Anda kurang yakin akan ketajaman naluri Anda. Padahal, kalau Anda yakin memiliki ide yang oke, kenapa takut? Kalau Anda ‘menjual’ ide tersebut dengan bagus dan keyakinan penuh, kenapa harus khawatir?
Mudah sekali orang ‘terjeblos’ menyampaikan argumentasi lemah karena berpikir terlalu jauh dan tidak melontarkan ide lebih spontan. Wanita cenderung menggunakan bahasa yang terkesan rendah hati, seperti, “Kira-kira bisa tidak ya, kita mempertimbangkannya? (Bukan: “Mari kita coba…”). Atau, “Mungkin saya keliru, tapi…”. Wanita juga terbiasa mengemukakan ide dengan bahasa 'berputar-putar'. Bila ingin 'dianggap’, sebaiknya jauhkan kebiasaan ini. Semakin jelas dan mantap Anda mengutarakan ide-ide, semakin serius pula tanggapan yang akan Anda peroleh.