Terlalu perasa
Lingkungan kerja tak ubahnya keluarga. Bedanya, kita berkumpul bersama orang-orang yang semula tidak kita kenal. Seperti juga di dalam keluarga, di kantor kita setiap hari bertemu dengan orang-orang yang sama, hingga terbuka peluang terjadinya konflik. Konflik di kantor mungkin terasa menyakitkan, tapi besar kemungkinan tidak ditujukan pada diri kita. Mungkin seorang rekan mengucapkan sesuatu yang sekilas mirip konfrontasi pribadi, padahal bukan. Ia hanya bersikap profesional. Tapi bila telanjur ada prasangka, kita jadi tersinggung dan berpikir terlalu jauh.
Misalnya, Anda tidak diundang ke suatu rapat, padahal menurut Anda, seharusnya Anda ada di situ. Topik dan agendanya penting bagi bagian yang Anda pimpin, dan Anda merasa perlu ikut menyumbang saran atau berdiskusi di rapat tersebut. Apa yang Anda lakukan? Cuek saja tidak ikut rapat, atau cuek saja ikut rapat sekalipun tidak diminta hadir? Bila Anda orang yang pede dan suka mengambil risiko, Anda akan menempuh jalan yang kedua. Dan besar kemungkinan, Anda memang dibutuhkan di sana –'hanya' saja sekretaris rapat lupa memberitahu Anda. Sama sekali tidak ada maksud menyepelekan Anda atau maksud-maksud terselubung lainnya.