Wanita dikenal lihai dalam menangani berbagai hal sekaligus (multitasking). Misalnya, saat bekerja di kantor dia bisa membagi perhatian untuk anak-anak di rumah (atau sekolah) dan memikirkan hadiah ulang tahun bagi seorang sahabat. Pria, tidak dapat melakukan hal seperti itu.
Namun entah mengapa, ‘keahlian’ tersebut menghilang ketika berhadapan dengan urusan seks. Ada saja alasan untuk menolak berhubungan intim dengan pasangan, mulai dari terlalu lelah, banyak pekerjaan, hingga stres. Mungkin sebenarnya ada keinginan untuk bermesraan dengan suami, tapi Anda dihantui perasaan bersalah kalau tidak bisa melakukannya dengan sepenuh hati. Lalu, Anda pun mencari-cari penyebabnya. Apakah libido yang rendah sehingga perlu mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan hasrat bercinta. Atau, Anda perlu merencanakan bulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya.
Menurut Zoya Jusung, M.Si, psikolog, Anda perlu menggali sebab yang lebih dalam jika Anda tidak bisa menikmati seks yang sehat dan menyenangkan.
Beda siklus
Sebuah penelitian di University of Central Lancaster menyoroti perbedaan siklus libido antara pria dan wanita. Timbulnya hasrat untuk berhubungan seks kembali pada pria adalah 5 hari, sementara wanita perlu waktu 10 hari. Maka bagi suami-istri, perlu banyak usaha yang dilakukan agar bisa menyelaraskan kedua siklus yang berbeda ini.
Selain itu, dalam berhubungan seks wanita cenderung agak lamban mencapai puncak kepuasan. Karenanya ketika mencapai puncak, ia mampu mempertahankannya sehingga bisa memperoleh multiple orgasm. Sedangkan pria cenderung cepat mencapai puncak sehingga ketika sudah terjadi ejakulasi, butuh waktu sekitar dua jam untuk mempersiapkan diri untuk kembali berhubungan seks. Maka pria tidak mampu mengalami multiple orgasm tanpa bantuan afrodisiak atau obat bantu ereksi lainnya. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan foreplay, meskipun kebutuhan foreplay pada setiap wanita juga berbeda.