“Kami hanya menjual produk-produk LV di butik eksklusif milik kami sendiri,” kata Cicilia King, Public Relations Manager Louis Vuitton Indonesia. “Kami tidak pernah menjual lewat perorangan, membuka konter khusus di department store, ataupun di duty free shop.” LV dan merek-merek ternama lain juga tidak memperbaiki lalu menjual kembali dengan harga diskon untuk produk yang dikembalikan customer. Produk itu langsung dihancurkan.
Bagaimana kalau Anda membeli produk LV secondhand, misalnya lewat teman atau membeli di internet? “Jika Anda ingin memastikan keasliannya ke butik LV, staf kami akan menanyakan apakah produk itu dibeli di butik LV lain atau tidak. Jika tidak, produk itu tidak akan dicek atau diperbaiki (jika ada kerusakan). LV juga tidak pernah memberikan diskon, sale, atau menjual produk kualitas nomor dua, produk musim/tahun lalu, atau 'sisa ekspor'. “Kami hanya menjual produk dengan kualitas terbaik.”
Jika Anda hendak membeli produk-produk bermerek di internet, belilah di website milik merek tersebut, atau di website lain yang mendapat lisensi khusus, misalnya eLuxury.com yang menjual produk Dior dan Louis Vuitton, atau net-a-porter.com yang menjual tas-tas berlabel Marc Jacobs, Chloé, dan Moschino.
Pemalsuan memang masalah yang kompleks, dan banyak hal di luar kemampuan konsumen untuk mendeteksi atau mencegahnya. Namun minimal Anda bisa membantu diri sendiri dengan membeli produk asli. Kalau Anda yakin akan tampil anggun dan glamor jika memakai produk dari merek-merek ternama, berarti Anda pun harus berani membayar harganya. “Anda akan memperoleh kepuasan saat memakai produk tersebut, karena mendapatkan kualitas produk yang sepadan dengan harganya,” ujar Cicilia.
TS