

Si anak lantas melanjutkan hidupnya sendirian. Ia tumbuh besar sebagai seorang pria tampan yang pendiam dan sopan yang berprofesi sebagai petani bung sekaligus pemasok bunga-bunga segar. Dibesarkan oleh ibu yang senang bertanam dan merawat bunga, Tura atau Natura (diperankan oleh Baim Wong) paham tentang seluk beluk bunga, termasuk bunga-bunga yang beracun dan dapat mematikan. Salah satunya adalah bunga terompet (Brugmansia arborea), yang dijadikannya sebagai obyek eksperimen di laboratorium pribadinya.
Di sisi kehidupan yang lain, Bunda (diperankan oleh Wulan Guritno) menjalankan bisnis high class prostitution di sebuah vila terpencil dengan mempekerjakan gadis-gadis cantik yang diasuh dan dibiayainya sejak mereka masih kecil dan telantar. Salah satunya adalah Lily (Salvita Decorte), sang primadona, anak dari ibu seorang pecandu narkoba yang meninggal karena overdosis. Karena sudah mengenal dunia remang-remang itu sejak kecil dan tidak dibiarkan mengenal dunia anak muda pada umumnya, Lily menerima begitu saja jalan hidup yang ditawarkan kepadanya. Sesekali dia memang protes kalau terlalu banyak melayani tamu, atau kalau harus melayani tamu yang senang melakukan kekerasan alias sadomasokisme – yang membuatnya merasa diperkosa.
Perasaan memberontak baru dirasakannya setelah bertemu dengan Tura, yang saat itu sedang mengantar bunga ke vila dan secara tak sengaja menyaksikan Lily yang wajah dan sekujur tubuhnya biru lebam setelah melayani klien yang memiliki kecenderungan sadomasokis. Keduanya saling bersimpati dan akhirnya saling jatuh cinta. Keduanya seperti menemukan oase bagi kekeringan jiwa mereka. Dan tak lama kemudian sang klien dikabarkan menghilang tanpa jejak. Hal yang sama terjadi pada klien Lily yang lain, yang juga senang melakukan kekerasan saat bercinta.
Belakangan, secara tak sengaja Lily mengetahui bahwa kedua mantan kliennya itu ternyata disekap, disiksa, dan akhirnya dibunuh dengan cara dikremasi hidup-hidup, dan abu mereka dijadikan pupuk untuk menyuburkan tanaman. “Karena mereka yang mati akan menyuburkan yang hidup,” kata Tura dengan tenang di hadapan Lily yang gemetar ketakutan.