Gaya hidup kaya manfaat
Istilah vegetarian pertama kali didengungkan oleh Joseph Brotherton di Inggris, dan waktu itu (tahun 1847) sudah ada Vegetarian Society. Namun jauh sebelumnya pola makan yang tidak mengonsumsi produk hewani ini sudah dikenal di dunia Timur. Agama Budha telah mempraktikkan gaya hidup ini sejak era sebelum masehi, lalu berkembang dan semakin populer di seluruh dunia. Banyak artis dan tokoh tenar -misalnya Madonna, Oprah Winfrey-- yang mengikuti pola makan vegetarian, yang membuat kian meroketnya gaya hidup ala biksu Tibet ini.
“Penganut vegetarian berisiko lebih rendah terkena penyakit yang diakibatkan tumpukan lemak dan gangguan sirkulasi darah serta jantung, seperti kolesterol, diabetes, dan kanker,” ucap dr. Rachmad.
Salah satu pemicu penyakit-penyakit tersebut adalah radikal bebas di udara (polusi), dan makanan berlemak atau makanan cepat saji. Radikal bebas akan bereaksi dengan organ-organ vital di dalam tubuh dan mempercepat kelumpuhan organ-organ vital tersebut. Untuk menangkal radikal bebas diperlukan antioksidan, serat, dan vitamin yang bisa Anda peroleh dari biji-bijian, buah, dan sayuran. Maka tidak salah bila para vegetarian yang banyak mengonsumsi jenis makanan tersebut lebih sehat dan panjang umur daripada non-vegetarian.
Diet vegetarian juga sering direkomendasikan bagi pasien yang ingin menurunkan berat badan, karena makanan vegetarian umumnya rendah lemak dan tinggi serat. Penelitian yang dilaporkan oleh Nutrition Reviewed menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet vegetarian dapat menurunkan berat badan 20 persen lebih cepat daripada yang tidak menjalaninya.
Dengan menjadi vegetarian, Anda akan mengurangi jumlah asupan kalori dan meningkatkan kadar insulin yang dibutuhkan tubuh secara efektif. Namun sama seperti diet lainnya, Anda harus tetapmenjaga porsi makan dan berhati-hati untuk tidak memilih produk yang melewati tahapan proses produksi relatif lama, seperti makanan kalengan.