Rawan disalahartikan
Dalam artikel berjudul Flirting Your Way To The Corner Office di situs Forbes Woman disebut bahwa menggoda (flirting) merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kemudahan dalam pekerjaan atau mendongkrak karier seseorang. Cara ini dianggap sebagai aset menguntungkan yang harus dilatih. Sangat naif kalau ada yang menganggap flirting di tempat kerja adalah tabu. Tidak semua pihak setuju dengan pemikiran ini. Kaum feminis malah menganggap cara ini melecehkan bakat dan kepandaian wanita. Ditambah lagi, cara ini sering berbuntut pelecehan seksual atau perselingkuhan.
Banyak tindakan yang dianggap menggoda, mulai dari memanggil dengan sebutan 'sayang', mengajak ngobrol berdua sampai dengan belaian tangan. Tapi karena dilakukan kepada lawan jenis, tak jarang sikap hangat ini bisa disalahartikan sebagai upaya menggoda. Karena itu, Anda harus menyadari efek dari tindakan Anda terhadap rekan kerja, atasan, atau bawahan Anda. Jika berlebihan sedikit saja, Anda bisa terjerat kasus pelecehan seksual.
Banyak kasus goda-menggoda di kantor berawal dari saling memuji antara dua rekan kerja berlawanan jenis. Namun, psikolog Tuti Indra Fauziansyah, MPsi dari Iradat Konsultan menyatakan flirting dan saling memuji adalah dua hal yang berbeda. Flirting cenderung mengarah pada hubungan percintaan, sedangkan memuji lebih bersifat netral.
”Jika kita menggoda rekan kerja tapi tidak mau berakhir perselingkuhan, kitalah yang harus memiliki kontrol diri yang kuat,” ujar Tuti. Karena selalu ada kemungkinan orang salah mengerti 'kehangatan' Anda dan menganggap Anda akan mengajaknya ke tempat tidur. Tentunya, Anda tidak ingin dicap sebagai wanita yang mendapatkan pekerjaan hanya karena alasan fisik. Selain itu, Anda juga harus siap dengan kemungkinan beredarnya gosip buruk tentang Anda.