Hanya 'bonus'
Walau tidak setuju dengan flirting di kantor, Tuti menyatakan tidak ada salahnya memberikan pujian kepada rekan kerja. “Pada dasarnya, orang senang diperhatikan dan memberi pujian adalah salah satu bentuk perhatian,” ujar Tuti. Hanya saja sebaiknya pujian diberikan dengan 'perhitungan'. Jangan sampai orang yang dipuji malah tersinggung. Kalau dengan memuji akan termotivasi kerja dan mengakrabkan hubungan sesama tim, kenapa tidak?
Prinsipnya orang yang hangat baik sikap maupun ucapannya, pasti disukai banyak orang -- tidak hanya rekan kerja, tapi juga bawahan dan atasan. Jika dalam suatu penilaian kerja, ada 10 orang yang memiliki kompetensi sama, tapi hanya satu orang yang punya pribadi hangat, maka orang tersebutlah yang akan pertama kali diingat. Namun bukan jaminan karier orang ini otomatis meningkat dengan cepat dan lancar. “Ini adalah added value, bukan skill utama,” kata Tuti.
Keterampilan memuji ini, menurut Tuti, layak dikembangkan karena bisa menunjang performa kerja, terutama bagi mereka yang bergerak di bidang marketing atau hubungan masyarakat. Selain itu, keterampilan ini juga perlu dikuasai para manajer untuk meningkatkan motivasi kerja tim dan menjalin kerjasama dengan kalangan internal maupun eksternal.
Yang perlu diingat, ada batasan profesionalisme yang harus dijaga di tempat kerja. Karena kalau dilanggar, kredibilitas dan nama baik Anda yang jadi taruhannya.
Nofi Triana Firman
Konsultan: Tuti Indra Fauziansyah, Mpsi – Iradat Consulting