Penyebab nyeri punggung
Sakit punggung bisa terjadi pada usia 30-50 tahun, dan umumnya berhubungan dengan sikap tubuh sehari-hari, juga gaya hidup Anda. Misalnya, cara duduk yang salah, sering berdiri atau membungkuk dalam waktu relatif lama, tidur di tempat tidur yang kurang mendukung postur punggung, duduk di kursi yang tidak ergonomis, sering mengangkat atau mendorong benda berat, pernah jatuh, dan jarang berolahraga.
Sakit punggung juga bisa merupakan gejala terjadinya pembengkakan, infeksi otot, spondylolisthesis (tulang punggung bergeser), spondylolysis (tulang punggung retak), stres, atau kurang tidur. Stres dan kurang tidur membuat otot tubuh tegang, istirahat tidak maksimal, dan menghalangi proses penyembuhan jaringan di dalam tubuh.
Waspadai juga nyeri punggung sebagai gejala osteoporosis atau tumor. Tulang punggung di bagian leher dan torso mudah terkena osteoporosis sehingga terkompresi. Retak dan patah tulang akibat osteoporosis dapat menyebabkan postur tubuh berubah, otot melemah, tinggi berkurang, dan tulang berubah bentuk. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dalam jangka panjang dan menghambat aktivitas. Tumor sebenarnya jarang ditemukan dalam kasus sakit punggung, namun mungkin saja terjadi.
Sakit punggung juga bisa merupakan gejala terjadinya pembengkakan, infeksi otot, spondylolisthesis (tulang punggung bergeser), spondylolysis (tulang punggung retak), stres, atau kurang tidur. Stres dan kurang tidur membuat otot tubuh tegang, istirahat tidak maksimal, dan menghalangi proses penyembuhan jaringan di dalam tubuh.
Waspadai juga nyeri punggung sebagai gejala osteoporosis atau tumor. Tulang punggung di bagian leher dan torso mudah terkena osteoporosis sehingga terkompresi. Retak dan patah tulang akibat osteoporosis dapat menyebabkan postur tubuh berubah, otot melemah, tinggi berkurang, dan tulang berubah bentuk. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dalam jangka panjang dan menghambat aktivitas. Tumor sebenarnya jarang ditemukan dalam kasus sakit punggung, namun mungkin saja terjadi.