Jeli sebelum membeli
Meskipun sulit membedakan obat palsu dengan yang asli, ada beberapa kiat agar Anda terhindar dari pembelian obat palsu. Pertama, belilah obat di apotek ternama, khususnya untuk jenis obat keras, bahkan juga obat bebas atau obat bebas terbatas. Obat yang dijual di apotek lebih terjamin keasliannya. Pemalsu obat biasanya menggunakan jalur ilegal di luar apotek.
Anda pun sebaiknya tidak tergiur pada harga yang miring. Selain itu, sebaiknya Anda jeli memperhatikan kemasan obat. Menurut Badan POM, pada kemasan harus tercantum logo tanda golongan obat. Jika tanda tersebut tidak ada, bisa dipastikan obat tersebut palsu.
Ada tiga golongan obat. Pertama obat keras dengan logo huruf K yang dikelilingi lingkaran merah dengan garis tepi hitam. Kedua obat bebas terbatas yang ditandai lingkaran warna biru dengan garis tepi hitam. Ketiga, obat bebas dengan logo warna hijau dengan garis tepi warna hitam.
Pada kemasan obat juga harus tercantum nomor registrasi. Nomor registrasi ini biasanya tercetak dengan huruf sangat kecil, sehingga mungkin Anda agak sulit menemukannya. Selain itu cari juga tanggal kadaluwarsa. Selain untuk menghindari obat palsu, tanggal kadaluwarsa untuk menghindari obat yang sudah tidak layak konsumsi.
Tip lain dari Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) adalah (lagi-lagi) memperhatikan kemasan obat. Sebab, tidak semua pemalsu obat menggunakan alat canggih dalam membuat kemasan. Jika mata kita awas, mungkin bisa menemukan 'kejanggalan', seperti cetakan huruf yang kurang baik atau segel yang tidak rapi.
Jika Anda tidak yakin dengan obat yang akan Anda beli, bisa menghubungi PIO Nas untuk memastikan obat itu asli atau palsu, di nomor (021)4259945, atau email: [email protected].
Anda pun sebaiknya tidak tergiur pada harga yang miring. Selain itu, sebaiknya Anda jeli memperhatikan kemasan obat. Menurut Badan POM, pada kemasan harus tercantum logo tanda golongan obat. Jika tanda tersebut tidak ada, bisa dipastikan obat tersebut palsu.
Ada tiga golongan obat. Pertama obat keras dengan logo huruf K yang dikelilingi lingkaran merah dengan garis tepi hitam. Kedua obat bebas terbatas yang ditandai lingkaran warna biru dengan garis tepi hitam. Ketiga, obat bebas dengan logo warna hijau dengan garis tepi warna hitam.
Pada kemasan obat juga harus tercantum nomor registrasi. Nomor registrasi ini biasanya tercetak dengan huruf sangat kecil, sehingga mungkin Anda agak sulit menemukannya. Selain itu cari juga tanggal kadaluwarsa. Selain untuk menghindari obat palsu, tanggal kadaluwarsa untuk menghindari obat yang sudah tidak layak konsumsi.
Tip lain dari Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) adalah (lagi-lagi) memperhatikan kemasan obat. Sebab, tidak semua pemalsu obat menggunakan alat canggih dalam membuat kemasan. Jika mata kita awas, mungkin bisa menemukan 'kejanggalan', seperti cetakan huruf yang kurang baik atau segel yang tidak rapi.
Jika Anda tidak yakin dengan obat yang akan Anda beli, bisa menghubungi PIO Nas untuk memastikan obat itu asli atau palsu, di nomor (021)4259945, atau email: [email protected].