Selain tanggal kedaluwarsa dan kandungan gizi, masih banyak informasi yang didapat dari label makanan. Di bawah kandungan zat biasanya terdapat catatan kaki yang berisi keterangan, seperti AKG (angka kecukupan gizi) yang biasanya tertulis 2000 kal. Angka ini mengacu pada kebutuhan kalori manusia yang berkisar 2000 kalori, meskipun kebutuhan setiap orang berbeda.
AKG mengacu pada persentase per takaran saji. Misalnya natrium 10%, berarti setiap takaran sajinya mengandung natrium 10% dari total kebutuhan natrium per hari. Ada dua takaran penting yang perlu diingat. Bila angkanya kurang atau sama dengan 5%, berarti termasuk rendah. Bila angkanya lebih dari 20%, berarti angkanya tinggi.
Selain itu, jangan terjebak dengan lata 'bebas' (free) , seperti bebas gula, bebas kalori, dan bebas garam. Hal itu bukan berarti produk tidak mengandung gula, garam, atau kalori sama sekali. Bebas garam dan kalori, berarti dalam produk tersebut masih terdapat kandungan garam atau kalori dalam jumlah kecil, kurang dari 5 kilokalori atau 5 miligram per takaran saji. Sementara bebas gula, artinya kandungan gula kurang dari 0,5 miligram per takaran saji.
Menyimpan
Pada label makanan dan minuman kemasan, perhatikan juga petunjuk cara penyimpanan. Petunjuk ini sering diabaikan, karena banyak orang menganggap semua makanan bisa disimpan di dalam kulkas. Padahal, makanan atau minuman kemasan yang dipajang atau disimpan pada rak di suhu ruang, maka produk tersebut dapat disimpan di dalam lemari makan. Kecuali minuman dalam kemasan diinginkan untuk diminum dingin, dapat disimpan di dalam kulkas. Sedangkan untuk makanan dan minuman yang dijual di dalam rak berpendingin, sebaiknya setelah sampai di rumah disimpan di dalam kulkas.