Jangan ambil sikap ‘membeku’
Bukan berarti semua orang punya dorongan untuk mengamuk membela diri. Ada orang yang justru terdiam bila dihadapkan dengan kritik. Dirinya seakan lumpuh sementara. Berdiam diri ketika menghadapi ancaman fisik mungkin pernah menyelamatkan nyawa manusia purba, tapi sikap ‘membeku’ dalam menghadapi serangan verbal tidak akan membantu.
Menghadapi orang yang sulit, kita perlu mempertanyakan kembali falsafah pertahanan diri yang muncul secara otomatis, seperti, “Aku tidak sudi diperlakukan demikian; aku takkan membiarkan kamu lolos” atau, “Reputasiku terancam bila aku gagal.”
Akan lebih mudah bagi kita untuk tidak terjebak dalam perangkap si sulit bila sadar akan keadaan kita sendiri: seberapa jauh kita peka terhadap serangan, kecenderungan merasa sakit hati, dan marah. Kecenderungan itu adalah peninggalan dari nenek moyang kita si manusia purba – hanya saja saat itu urusannya adalah mati-hidup.
Sebaiknya periksa reaksi untuk bertempur, lari atau membeku, dan jangan mau menjadi bagian dalam suatu ‘duel’ di mana kedudukan kita lemah. Memang kita perlu membela diri, tapi lakukanlah pembelaan diri itu tanpa menganggap diri sempurna atau sama sekali tidak bisa dikritik. Ingatkan diri sendiri akan tujuan yang lebih berjangka panjang: menghemat waktu dan energi, menghindari keributan, dan barangkali juga menyelamatkan posisi sendiri (kecuali Anda sudah diterima bekerja di tempat lain yang jauh lebih baik kondisinya).
Menghadapi orang yang sulit, kita perlu mempertanyakan kembali falsafah pertahanan diri yang muncul secara otomatis, seperti, “Aku tidak sudi diperlakukan demikian; aku takkan membiarkan kamu lolos” atau, “Reputasiku terancam bila aku gagal.”
Akan lebih mudah bagi kita untuk tidak terjebak dalam perangkap si sulit bila sadar akan keadaan kita sendiri: seberapa jauh kita peka terhadap serangan, kecenderungan merasa sakit hati, dan marah. Kecenderungan itu adalah peninggalan dari nenek moyang kita si manusia purba – hanya saja saat itu urusannya adalah mati-hidup.
Sebaiknya periksa reaksi untuk bertempur, lari atau membeku, dan jangan mau menjadi bagian dalam suatu ‘duel’ di mana kedudukan kita lemah. Memang kita perlu membela diri, tapi lakukanlah pembelaan diri itu tanpa menganggap diri sempurna atau sama sekali tidak bisa dikritik. Ingatkan diri sendiri akan tujuan yang lebih berjangka panjang: menghemat waktu dan energi, menghindari keributan, dan barangkali juga menyelamatkan posisi sendiri (kecuali Anda sudah diterima bekerja di tempat lain yang jauh lebih baik kondisinya).