Kopi dan teh
Ahli diet selalu menyarankan agar kita menjauhi minuman berkafein. Namun, sebenarnya kafein bermanfaat jika dikonsumsi secukupnya. Menurut survei oleh Harvard Women's Health, minum kopi bisa membantu mengurangi risiko diabetes, parkinson, pembentukan batu ginjal, serta penyakit jantung. Namun jika berlebihan bisa membuat jantung berdebar-debar, sulit tidur, sakit kepala, dan gangguan lainnya. Maka perhatikan asupan kafein Anda, segera kurangi jika mulai berlebihan (lebih dari 4-5 cangkir per hari). Espresso, minuman ala Italia yang menggunakan metode uap tekanan tinggi, masih mengandung banyak kafein, karena yang terbuang hanya citarasa (flavor)-nya.
Kafein pada teh lebih sedikit daripada kopi, dan teh juga mengandung antioksidan yang baik bagi jantung dan sirkulasi darah, dan mengurangi risiko kanker -antioksidan dalam teh lebih tinggi daripada dalam sayuran. Anda bisa minum lebih banyak teh daripada kopi, tanpa menganggu diet Anda.
Tak ada salahnya jika Anda mulai minum teh herba, karena umumnya menyebabkan flavor lebih nikmat. Beberapa jenis bahkan punya 'kelebihan', misalnya peppermint baik untuk pencernaan; chamomile memberi efek relaks pada tubuh, dan lemon balm bisa menaikkan mood Anda. Teh hijau diketahui mengandung antioksidan relatif tinggi.
Banyak minum kopi akan membuat Anda 'bangun'. Bila kopi dikombinasikan dengan gula, biskuit, dan cokelat, akan merangsang tubuh memproduksi adrenalin. Bagi yang ingin begadang memang efektif, tapi adrenalin bisa menyebabkan kadar gula darah naik. Adrenalin adalah hormon stres. Kebanyakan hormon ini akan membuat Anda moody dan cepat marah. Maka, jika Anda sedang melakukan diet IG/MG, sebaiknya jauhi kafein.