

Wanita dan ngemil bisa dibilang tak terpisahkan. Mungkin Anda ingat bagaimana tangan Anda ingin terus bergerak memasukkan camilan ke dalam mulut, hampir di berbagai kesempatan: saat nonton TV, ngobrol dengan teman, atau arisan keluarga. Mungkin Anda juga paham bahwa kebiasaan ini tidak baik bagi kesehatan, dan yang paling mencemaskan adalah bisa membuat tubuh melar. Tapi menghentikannya, kok sulit, ya? Nah, jika Anda ingin bebas ngemil tanpa rasa cemas, inilah tipnya.
Hati-hati obesitas
Menurut dr. Peni M. Hartanto, kebiasaan ngemil sebenarnya tidak selalu buruk, karena makanan camilan bisa berfungsi untuk mengganjal perut ketika lapar di antara jam-jam makan utama. Bahkan Anda yang sering mengalami gangguan enzim lambung, disarankan ngemil untuk menjaga lambung tetap terisi dan tidak mengeluarkan asam lambung secara berlebihan.
Yang berbahaya adalah jika Anda melahap camilan tanpa henti, terutama ketika perut sudah terisi penuh. Misalnya sesudah sarapan Anda melahap kue manis dalam perjalanan menuju kantor. Lalu sesampai di kantor, Anda membuka sebungkus keripik kentang sambil browsing internet atau mengetik proposal, apalagi ditambah dengan sekaleng minuman bersoda.
Camilan seperti gorengan, keripik, atau kue manis memang sangat 'menggoda', tapi 'jahat' bagi kesehatan. Jenis makanan ini mengandung asam lemak --dari minyak goreng-- serta kolesterol dan kalori tinggi. Jika Anda banyak mengomsumsi camilan 'jahat' tersebut, dampak langsungnya adalah kenaikan berat badan. Apalagi jika Anda sudah berusia 30 ke atas dan malas berolahraga (maka metabolisme tubuh menurun), akan mengakibatkan obesitas (kegemukan). Kondisi ini juga dapat mengundang beberapa jenis penyakit yang terkait dengan tingginya kolesterol dan kadar gula dalam darah.