Dibandingkan dengan kota-kota di Eropa misalnya, Ottawa bukan kota yang terlalu tua. Pada medio abad ke-19, sebuah desa berkembang menjadi kota makmur di kedua tepi Sungai Ottawa, di mana penduduknya mengandalkan mata pencaharian dari industri kayu. Pada 1 Januari 1855 diresmikanlah tempat ini sebagai kota.
Sebelum ulang tahunnya yang ketiga, pada 31 Desember 1857, Ratu Victoria datang dari Inggris dan meresmikan Ottawa sebagai ibukota Kanada. Sampai sekarang kemakmuran kota ini tampak. Indah, nyaman, dan menarik, Ottawa juga multi-etnis. Ke mana pun kita berjalan, tidak akan kecewa apalagi lapar. Kalau kantong dan dompet penuh, bisa ke restoran mewah. Apabila yang tertinggal di saku hanya recehan, sebaiknya menuju ke pasar.
Di komplek pasar yang penuh warna, dijual pakaian, barang-barang keperluan rumah tangga, barang-barang kerajinan dan kesenian, bahan makanan dan makanan jadi. Selain warung-warung murah juga ada restoran-restoran yang menyuguhi masakan dari bermacam-macam budaya, Barat maupun Timur. Sebuah pub memadu budaya Italia dan Irlandia, bukan saja dalam masakannya, tapi juga pada dekornya.
Sebelum ulang tahunnya yang ketiga, pada 31 Desember 1857, Ratu Victoria datang dari Inggris dan meresmikan Ottawa sebagai ibukota Kanada. Sampai sekarang kemakmuran kota ini tampak. Indah, nyaman, dan menarik, Ottawa juga multi-etnis. Ke mana pun kita berjalan, tidak akan kecewa apalagi lapar. Kalau kantong dan dompet penuh, bisa ke restoran mewah. Apabila yang tertinggal di saku hanya recehan, sebaiknya menuju ke pasar.
Di komplek pasar yang penuh warna, dijual pakaian, barang-barang keperluan rumah tangga, barang-barang kerajinan dan kesenian, bahan makanan dan makanan jadi. Selain warung-warung murah juga ada restoran-restoran yang menyuguhi masakan dari bermacam-macam budaya, Barat maupun Timur. Sebuah pub memadu budaya Italia dan Irlandia, bukan saja dalam masakannya, tapi juga pada dekornya.