Yayasan Pembina Asuhan Bunda, Bandung
Berbeda dengan panti werdha swasta kebanyakan yang cenderung ‘esklusif’, sebuah panti di berlokasi di daerah Geger Kalong, Bandung, justru ingin menjembatani jurang antara ‘si kaya’ dan ‘si miskin’. “Kami merangkul keduanya dengan sistem subsidi silang. Bagi mereka yang kurang mampu, tidak dibebankan biaya apapun. Ada jugayang membayar maksimum 50 persen dari uang pensiun mereka. Tetapi khusus bagi yang mampu, kami kenakan biaya Rp 1,5 juta rupiah per bulan,” papar Sundari Rudiono, ketua Yayasan Pembina Asuhan Bunda tersebut.
Panti berlantai 2 ini berdiri sejak tahun 1973 dan terakhir direnovasi pada tahun 1998 berkat bantuan dari pemerintah Belanda. Semula yayasan ini memang ditujukan untuk menampung mantan tentara Belanda yang sebatang kara di daerah Cimahi. Tetapi setelah generasi pertama ‘habis’, yayasan pun membuka panti untuk umum. Saat ini mereka menampung sekitar 20 orang lansia – 16 orang tergolong kurang mampu dan 4 orang yang termasuk mampu.
Yayasan Pembina Asuhan Bunda, Bandung.
Telp: 022-200 3867
Panti berlantai 2 ini berdiri sejak tahun 1973 dan terakhir direnovasi pada tahun 1998 berkat bantuan dari pemerintah Belanda. Semula yayasan ini memang ditujukan untuk menampung mantan tentara Belanda yang sebatang kara di daerah Cimahi. Tetapi setelah generasi pertama ‘habis’, yayasan pun membuka panti untuk umum. Saat ini mereka menampung sekitar 20 orang lansia – 16 orang tergolong kurang mampu dan 4 orang yang termasuk mampu.
Yayasan Pembina Asuhan Bunda, Bandung.
Telp: 022-200 3867
Shinta Kusuma